Chapter 12

297 7 0
                                    

A EN JE A YE
Vote and Comment di chapter sebelumnya ga memenuhi samsekk, saia keciwirrr
Tapi gue up aja deh sebelum lupa alur awokawok

TYPO BERTEBARAN!

HAPPY READING
.
.
.
.

Satu tenda?!

Alicia keluar dari dalam tenda, dia mengusap-ngusap tangan dan kakinya bergantian, kelihatan sangat panik.

Alicia berjalan mundur hingga punggungnya tiba-tiba menabrak dada Aksa. Ia memutar tubuhnya dan mengangkat wajahnya, melihat Aksa yang memang lebih tinggi dari nya. Wajah Alicia tampak pucat dan ketakutan. Ia terus saja menunduk seperti melihat-lihat sesuatu sambil mengusap lehernya.

"Hei, liat gue. Lo kenapa?" Aksa menarik dagu Alicia, memaksa cewek itu agar menatapnya. Kemudian memegang kedua pundak Alicia dan menatapnya lekat.

"Eee itu, ada_ ada itu di dalam." Ucap Alicia gugup. Ia menelan saliva dengan susah payah sambil menunjuk gemetar ke dalam tenda.

"Bim." Aksa memberi kode menggunakan kepalanya kepada Bima agar masuk memeriksa ke dalam tenda. Bima yang di beri insteruksi pun bergegas masuk, tak berapa lama kemudian dia keluar dengan menggenggam sesuatu di tangan nya dan membawanya pergi.

Mata Alicia mengikuti kemana arah Bima pergi. Dia fokus melihat sesuatu yang berada di genggaman Bima sampai tidak sadar tangannya mencengkeram kuat lengan Aksa. Aksa hanya diam dan memperhatikan gerak-gerik Alicia sedari tadi.

"Lo kenapa sih Ci? Liat apaan? Perasaan tadi gak ada apa-apa di dalam." Freya bertanya sambil menyentuh lengan Alicia.

Alicia terperanjat kaget dan langsung menepis tangan Freya.

"S-sorry Fre, gue masih shock."

Alicia memejamkan matanya, menarik nafas dan menghembuskan nya beberapa kali sambil mengusap dada pelan. "Gue udah gak papa kok. Yok, kita sambung masak lagi aja." Sambungnya dengan senyum yang tampak di paksakan.

"Gak papa gimana? Tangan Lo gemetaran gini?" Ujar Aksa yang kini sudah menggenggam tangan Alicia.

"Gak, gue udah gak papa kok Sa." Alicia melepaskan genggaman tangan Aksa dan ingin melangkah pergi.

"Lo ikut gue, biar mereka yang lanjutin masaknya." Aksa menarik tangan Alicia dan membawanya pergi ke tenda yang lain, tepatnya tenda Aksa dan teman-temannya.

Saat sampai didepan tenda, Alicia hanya berdiri diluar. Enggan melangkahkan kaki nya untuk masuk ke dalam.

"Di dalam udah aman. Tadi anak-anak udah gue suruh double check". Aksa masuk ke dalam tenda terlebih dahulu, dan membuka tenda lebar-lebar. "See, gak ada apa-apa kan?" Ujarnya menenangkan Alicia.

Alicia akhirnya masuk dengan ragu-ragu, sesekali celingak-celinguk, wajah nya tampak waspada dan gelisah. "Ciaa, lo gak perlu takut. Ada gue di sini, ini minum dulu." Aksa menyerahkan air mineral kepada Alicia.

💮💮💮

Masakan hasil karya anggota Adrastos kolaborasi dengan Freya dan Anna tampak sudah terhidang dengan tampilan yang terlihat sangat tidak meyakinkan.

Saat ini mereka ber-delapan sudah duduk siap untuk makan malam. Aksa memperhatikan makanan satu persatu seperti chef Juna yang siap memberikan komentar pedasnya karena nasi yang sudah berubah menjadi bubur tapi mentah. Ikan goreng yang berminyak dan tidak matang, malah tampak seperti ikan segar. Sayur yang kematangan dan kuahnya seperti air kobokan cuci tangan

"Ini yang masak nasi nya siapa?" Aksa bertanya dengan wajah datar.

Calvin mengangkat tangan nya sambil tersenyum bangga 'persis kaya murid teladan pas mau jawab pertanyaan guru'. "Gue sa," ujar calvin dengan tampang lugu dan polos.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang