Chapter 3

527 22 31
                                    

Hii guiseee, aing kambekk dengan sejuta kerinduan awokawok
Gausah pake emot bumi lagi yaa, capekk😩

HAPPY READING
.
.
.
.

IKUT BALAPAN?!

"Gue males di rumah. Bokap sama Darren lagi pergi. Karena bosan di rumah, gue niat nya tadi pengen ke minimarket depan. Belum nyampe minimarket gue malah di cegat sama tuh cowok. Namanya Jaya anak 12 IPS-5. Udah gak kehitung lagi berapa kali dia ngejar-ngejar gue, ngajak jadian, bahkan udah gue tolak berkali-kali juga tapi dia masih aja gangguin gue, emosi gue lama-lama." Alicia yang mengatakan itu bukan urusan Aksa, tetapi akhirnya Alicia sendiri yang bercerita panjang lebar.

Selama dua tahun Aksa dan Alicia berada di sekolah yang sama, baru kali ini Alicia berbicara sepanjang itu kepada Aksa. Mereka memang tidak terlalu dekat, tapi di luar dari mereka yang sama-sama bersekolah di Andromeda High School, mereka juga sudah saling mengenal satu sama lain sejak kecil.

Aksa hanya mengangguk-anggukan kepala nya mendengar curhatan Alicia barusan. "Jadi sekarang lo mau kemana? Mau balik ke rumah atau mau ikut gue?"

"Gue ikut lo aja deh, males gue kalo balik ke rumah sekarang, pasti si Jaya lagi nungguin di depan gerbang rumah."

Aksa terkekeh mendengar perkataan Cia barusan "Segitu cinta nya dia sama lo, kenapa gak lo terima aja?" sahutnya sambil tertawa mengejek.

"Najis." Alicia yang mendengar hal itu pun langsung bergidik ngeri. 'Ngadi-ngadi nih bocah tempe' batinnya. Membayangkan dia harus menjalin hubungan dengan orang yang selalu mengintilinnya seperti stalker gila?! Terdengar sedikit mengerikan menurutnya.

🌸🌸🌸

Ternyata Aksa membawa Alicia ke markas Adrastos. Tampak Bima dan anggota inti Adrastos lainnya sedang menunggu di depan markas yang bangunannya di dominasi oleh warna abu-abu. Bima duduk di sepeda motor sport kesayangan nya, melipat tangan di depan dada. Dion dan Kenzo sepertinya sudah menunggu di dalam mobil Ferrari milik Dion. Sementara Calvin dan Andre berdiri di samping mobil Bentley Biru milik Andre.

"Akhirnya Pak Bos datang juga." Calvin berkata sambil bernafas lega, tak lupa Calvin tersenyum memamerkan deretan gigi nya yang putih.

"Sa, kita langsung berangkat ke lokasi M, mereka udah di sana," ujar Andre sang informan Geng Adrastos. Aksa hanya mengangguk menyetujui ucapan Andre.

Andre dan Calvin segera masuk ke dalam mobil, yang lainnya juga sudah siap dengan kendaraan masing-masing dan langsung membelah jalanan dengan Bentley Andre memimpin di depan.

"Sebenernya kita mau kemana sih?" Alicia mulai cemas, jangan bilang Aksa lupa bahwa dari tadi ada Alicia di boncengan nya.

"Ada masalah yang harus gue selesein sama anak-anak, gak lama kok."

Alicia berdecak "Kok lo tadi gak bilang sih, kalo tau gitu gue kan bisa naik taxi dari depan markas kalian."

"Gak sempat Cia, ini kita juga sebenarnya udah telat. Di depan markas juga sepi, jarang ada taxi. Udah lo tinggal duduk manis di situ, nanti kalo udah selesai langsung gue anter balik, tenang aja."

"Tapi sa..." belum selesai Alicia berbicara, motor yang dibawa Aksa tiba-tiba berhenti. Mereka sudah sampai di lokasi, memang tampak sudah ramai di sana, sekitar 20-an orang. Dan Alicia bisa melihat ada beberapa gadis juga di sana. Alicia tak habis pikir apa yang membuat para wanita mau ikut berkumpul malam hari begini tanpa tujuan yang jelas. Bukankah malam weekend lebih baik rebahan di kamar sambil menonton Netflix sampai pagi? Alicia jadi menyesal memilih untuk mengikuti Aksa tadi. Lebih bagus tadi dia memilih pulang, gapapa deh dia berhadapan dengan jaya yang menunggu di gerbang rumahnya, Alicia bisa menyuruh security untuk mengusir nya. Daripada harus berada di tempat ramai sepert ini, Alicia tidak terlalu nyaman.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang