Chapter 14

278 7 0
                                    

Hiii all, aing kambek

Sorry, gue up nya lama, soalnya lagi sedikit sibuk:)

Jangan lupa vote & komen yaa

HAPPY READING
.
.
.
.

Part 14

Udah ga available lagi

Alicia terdiam, otak nya seperti membeku, mungkin pengaruh udara yang semakin dingin atau karena ciuman panas mereka barusan, entahlah. Sepertinya karena alasan yang kedua.

"Gue mau kita pacaran beneran. Bukan pura-pura kayak selama ini, bukan karena gue balas budi sama lo, atau karena gue bantu lo buat balikan sama Saga. Ini memang murni karena gue suka sama lo."

Alicia masih terdiam, dia hanya menatap manik Aksa, seolah-olah mencari penjelasan disana. Tapi sepertinya lama-lama bertatapan dengan Aksa tidak baik untuk kesehatan jantung Alicia.

Karena sedari tadi jantung Alicia terus berdebar kencang. Dan kali ini kenapa Aksa keliatan berbeda? Aksa terlihat lebih... tampan? Sorot mata tajam nya, hidung mancungnya, rahang tegasnya, bibirnya yang...., Melihat bibir Aksa membuat Alicia kembali teringat hal yang membuatnya malu setengah mati.

"Lo gak perlu jawab sekarang." Suara Aksa membuat Alicia tersadar dari lamunan ngawur nya.

"Gue bakal tunggu jawaban lo, apapun itu."Sambungnya lagi.

Aksa tersenyum, mengalihkan pandangannya ke tangan Alicia yang digenggamnya,  mengelus pelan tangan Alicia dengan jemarinya kemudian melepaskan nya.

"Gue mau."

Aksa kembali menatap Alicia, cukup kaget dengan jawaban tiba-tiba yang Alicia berikan. "Lo gak perlu jawab sekarang kalo belum yakin." ujar Aksa sekali lagi.

"Gue yakin Sa." Alicia mengangguk mantap.

Sebenarnya Alicia ingin berbicara panjang kali lebar untuk meyakinkan Aksa, tapi semuanya hanya tertahan di tenggorokannya, rasanya sulit untuk mengeluarkan kata-kata yang panjang.

Apakah ini pertanda Alicia terkena radang tenggorokan akut? Sepertinya Alicia harus memeriksakan diri ke dokter besok.

Memang Alicia belum yakin dengan jawaban yang di katakan nya barusan. Tapi tidak ada salah nya bagi Alicia untuk mencoba kan? Mencoba membuka hati untuk cowok lain. Mungkin memang sudah saat nya. Biar lah Saga berbahagia dengan pilihan hati nya. Sepertinya terlalu kejam kalau Alicia menjadi perusak hubungan orang. Kalau di pikir-pikir dia tidak se-iblis itu. Anggap saja yang berbicara waktu itu bukan Alicia, tetapi hantu pelakor yang merasuki nya.

Alicia tersenyum ke arah Aksa yang sedari tadi masih setia menatapnya. "Gue serius Aksa, gue mau sama lo."

Aksa kembali menggenggam tangan Alicia dan mengecup nya lembut lalu beralih mengecup singkat kening gadisnya itu. Gadis yang sudah menjadi kekasihnya secara resmi, tanpa embel-embel pura-pura.

💮💮💮

Pagi ini di mulai dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Silla yang selalu tampak modis dari ujung rambut sampai ujung kaki sudah berdiri di depan kelas dengan murid baru di sebelah nya.

"Baik anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Bandung.

Semua murid langsung terdiam dan mengarahkan pandangan kedepan. Penasaran dengan murid baru yang kelihatannya seorang cowok machoo.

"Lumayan nih buat natap-natap"

"Indahnya pemandangan."

Bisik-bisik para murid cewek mulai terdengar karena melihat murid baru tersebut dengan penampilan yang lumayan waw.

"Mohon perhatiannya anak-anak! Silahkan perkenalkan diri kamu." Bu Silla kembali berbicara dan menyuruh murid lainnya untuk tenang.

"Perkenalkan nama saya Ardiansyah biasa di panggil Ardi." Ucap nya singkat.

"Oke Ardi. Sekarang silahkan duduk, kamu bisa duduk di bangku kosong di belakang sana, di sebelah Freya." Bu Silla menunjukkan ke arah bangku kosong yang tersedia. Yang langsung di angguki oleh Ardiansyah.

Bell pertanda istirahat pertama berbunyi. Alicia yang sedari tadi pagi sedang badmood segera berdiri dari kursinya, dia ingin menenangkan diri di rooftop sekolah.

"Eh Ci, lo mau kemana? Gak mau coba ngobrol-ngobrol dulu nih sama Rasty? Anaknya seru banget." Ucap Freya dari belakang.

"Rasty bukannya nama dia tadi Ardy?" Anna mengeryit dan membalikkan badan nya ke arah Freya penasaran.

"Iya, lo tanya aja sendiri" ucap Freya sambil tertawa.

Alicia menoleh malas kebelakang. Kalau bukan karena badmood mungkin dia akan ikut mengobrol sedikit dengan si murid baru. Tapi kali ini dia lebih memilih diam dan memperhatikan interaksi Freya dengan siapa tadi namanya? Bukan nya dia cowok? Kenapa nama nya berubah jadi nama cewek?

"Kenalin, kalo siang nama gue Ardiansyah. Kalo malem beda lagi." ujar murid baru itu dengan suara lemah gemulai.

"Loh kalo malem jadi apa?" Tanya Anna penasaran.

"Ardi Narasti." Ujar nya tersenyum malu-malu dengan menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Entah rambut yang mana, sepenglihatan Alicia rambutnya pendek seperti rambut siswa laki-laki pada umumnya.

Sontak Freya dan Anna tertawa melihat tingkah ajaib mahkluk yang satu ini. Lain hal nya dengan Alicia, dia hanya bersidekap melihat mereka bertiga.

"Kalian kalo laper ke kantin aja. Gue mau ke tempat biasa." Kemudian Alicia beranjak dari kursinya pergi meninggalkan kelas.

"Eh, mau kemana lo Ci? Lo gak mau ikutan ke kantin? Karena kalian mau temenan sama gue kali ini kalian gue traktir deh." Ucap Ardiansyah atau Ardi Narasti atau siapalah, terserah.

"Gak perlu, gue lagi ga minat ke kantin. Dan satu lagi, gue belum ada bilang mau temenan sama lo." Ucap Alicia ketus dan berlalu dengan cepat.

Freya dan Anna saling terdiam. Sudah hafal dengan kelakuan Alicia yang seperti itu. Lalu mereka serempak melihat kearah Ardi.

"Sori ya Di, Cia emang anaknya gitu kalo lagi bad mood." Anna memberi pengertian kepada Ardi.

💮💮💮

Akhirnya Alicia sampai di rooftop, tempat favoritnya ever. Tempat yang menjadi saksi keluh kesah nya selama bersekolah di Andromeda High School.

Di sini dia bebas melakukan apapun, tidur siang, menghayal, bahkan menangis pun tidak akan ada yang melarang.

Alicia baru sadar ada sebuah bangku panjang di dekat dinding. Seingat nya hari Kamis lalu sebelum mereka berangkat camping bangku itu belum ada. Bagus lah, kalau akhirnya pihak sekolah menyadari perlu ada nya bangku di rooftop ini, jadi Alicia tidak perlu terus berdiri seperti selama ini.

Alicia duduk di bangku tersebut,   dia duduk dengan tatapan menerawang, ingatannya kembali ke masa lalu. Tak terasa air mata nya menetes. Dengan cepat Alicia menyeka air mata nya.

"Gotcha, gak perlu nanya-nanya gue tau lo di sini." Ucap seseorang di samping Alicia. Mungkin karena terlarut dalam kesedihannya sampai-sampai Alicia tidak menyadari ada orang datang.

Dengan gerakan buru-buru Alicia memalingkan wajahnya dan mengusap sisa air mata nya.

"Cia, lo kenapa?" tanya murid cowok yang duduk disebelah Alicia. Terkejut karena mendapati Alicia sedang menangis seperti ini.

.
.
.
.

Part kali ini mah pendek awokawok

Ada anak baru euyy, namanya Ardiansyah kalo siang Ardi Narasti kalo malem. Kira-kira kenapa yaa namanya berubah-ubah kaya spiderman?

Jangan lupa vote & komen yaa

See u💙

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang