🌄 Happy Reading 🌄
Antony_Z.A Street.
Roda mobil itu berputar pelan melindas aspal. Laju kendaraan yang melintasi jalanan setengah lingkaran itu bergulir santai. Jendela bagian kemudi yang terbuka, menampakkan asap samar melayang seiring mobil melaju. Satu sikut dibalut blazer warna coklat bertumpu pada sisi jendela. Tangan itu kembali bergerak, mendekatkan satu batang rokok yang terjepit diantara dua jari.
Pemuda tampan dibalik kemudi itu mengisap rokok di tangan, meniupkan asapnya sesaat kemudian. Mulut dan hidung itu bersamaan menghembuskan nafas berasap. Jemari yang memegang kemudi mengetuk-ngetuk pelan mengiringi alunan musik yang beraliran pop rock. Sepasang mata hitam bergaris tipis namun memiliki sorot tajam dan dalam, menyiratkan satu kekuatan di dalam pribadi si pemuda.
Bibirnya yang sensual dan seksi kembali mengisap kuat ujung rokok. Sebelah tangan yang memegang kemudi menggerakkan benda berbentuk lingkaran itu perlahan-lahan. Menyusuri jalanan memanjang dan sepi, dinaungi pepohonan rimbun yang berjajar di satu sisi. Beberapa meter di bawah jalan, sejauh mata memandang satu garis pantai yang indah menjadi pemandangan menarik. Rerumputan hijau menghampar menyejukkan mata.
Wang Yibo, adalah nama si pemuda yang begitu fokus mengendarai mobil Citroen abu metalik. Mobil mewah jenis sport itu begitu menarik perhatian, beruntung dia sudah memasuki jalanan panjang dan sepi. Perjalanan itu sangat ia nikmati, hidungnya yang menantang menghirup udara segar yang tidak terkontaminasi asap-asap kendaraan.
Pikirannya yang suntuk mencoba mencari inspirasi di tempat yang sekarang ia datangi. Tidak lama lagi tujuannya sudah di depan mata. Kota Brittany yang ia harapkan bisa membuatnya kembali bangkit.
Nama terkenal dan disanjung banyak orang tidak membantu otaknya dipenuhi dengan ide-ide cemerlang. Saat ini dirinya justru sedang terpuruk, kehabisan ide untuk dia tuangkan ke dalam tulisan. Pikirannya benar-benar buntu.
Bayangannya kembali pada saat sebelum ia memutuskan pergi menjauh dari hiruk pikuknya ibukota. Untuk sementara ia ingin menenangkan diri sekaligus mencari inspirasi.
Lima hari sebelumnya.
Paris.
Wang Yibo baru saja menyelesaikan sesi wawancara tentang bukunya yang sudah di filmkan, mengupas tentang kisah-kisah dalam novel. Cerita yang selama ini ia tulis selalu bergenre trhiller. Namun saat ini ia ditantang oleh pihak produser tempat ia bernaung.
Produser paruh baya itu duduk di kursi, berhadapan dengannya di satu ruangan yang sebelumnya ia melakukan wawancara, disiarkan langsung oleh media tertentu.
“Mr. Wang, aku sangat menantikan kisah romantis darimu. Cerita-ceritamu sangat fenomenal tentang thriller, pembunuhan, dan pencurian. Terus terang aku sangat menantikan kisah manis yang kau goreskan. Aku yakin cerita itu akan menjadi kisah spektakuler jika kau yang menulisnya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕿𝖍𝖊 𝕭𝖊𝖆𝖚𝖙𝖞 𝖔𝖋 𝕿𝖜𝖎𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙 [𝕰𝖓𝖉] (Dibukukan)
RomanceTidak selamanya keindahan yang terlihat menunjukkan kedamaian. Terkadang, tersembunyi sesuatu hal yang tidak pernah terduga dibalik satu keindahan. Sebagai seorang penulis yang kadang langsung terjun untuk menjadikan tulisannya menjadi satu film, Wa...