Twilight_cinq

677 116 18
                                    

🌄 Happy Reading 🌄

Sosok manis itu berdiri di dekat batu kecil, menampilkan senyuman yang membuat siapapun terkesima melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok manis itu berdiri di dekat batu kecil, menampilkan senyuman yang membuat siapapun terkesima melihatnya. Awalnya ia merasa sedih dan kecewa karena pemuda tampan yang telah menemaninya selama tiga hari terakhir tidak muncul. Ia menyaksikan bola merah yang tenggelam di ujung samudera seorang diri. Merasa satu kesedihan dan nelangsa karena tidak ada siapapun yang menemani.

Namun ia melihat pemuda itu tergesa-gesa berjalan ke arah pantai, memutar pandangannya. Dan ia tahu bahwa pemuda itu mencarinya. Bahagia itu tidak bisa lagi ia pungkiri. Xiao Zhan merasakan satu kehangatan luar biasa mendapati pemuda itu menjadi lebih perhatian. Bahkan ia masih merasakan sentuhan kecil di pipi yang dilakukan Wang Yibo waktu itu.

Dengan senyum yang merekah di bibir tipisnya, ia pun kini menghampiri si pemuda yang berpaling. Mata tajam itu berbinar oleh satu semangat. Xiao Zhan yakin, cinta itu mulai menyala diantara keduanya.

Api asmara yang hidup diawali dari pertemuan sekejap namun rutin terjadi.

Yibo merasakan gelombang kebahagiaan melingkupi dirinya ketika menatap sosok yang ia rindukan. Berdiri dengan senyuman yang membuatnya mabuk kepayang. Kakinya melangkah mendekat, tidak lagi bisa menahan gerak tangannya yang terulur dan merengkuh tubuh ramping itu ke dalam pelukan.

“Xiao Zhan, aku pikir kau tidak datang. Aku merindukanmu,” ungkapan itu keluar begitu saja.

Tubuh dalam pelukan itu menegang.

Xiao Zhan hanya terpaku tanpa bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Rasa tak percaya terpancar dari wajahnya.

Seperti inikah pelukan seorang kekasih? Seseorang yang kita harapkan?

Begitu hangat dan menenangkan. Perasaan disayangi ini begitu kuat.

Tuhan..

Mungkinkah aku memilikinya?

Sepasang mata bening seterang mutiara itu kini dilapisi cairan hangat. Satu gejolak emosi menguasai dirinya. Setelah sekian detik hanya berdiam diri, perlahan dan masih penuh keraguan, lengannya mulai terangkat. Bergerak membalas pelukan, melingkarkan lengan itu pada tubuh kekar dan hangat yang seakan menenggelamkan dirinya.

Wang Yibo...

Matanya terpejam merasakan kehangatan itu begitu nyata. Perasaannya bahagia namun rasa sedih itu tak bisa ia hilangkan. Tak bisa ditahan lagi, pipinya kini dialiri cairan hangat. Lingkaran tangannya semakin erat seakan tak ingin lagi melepas tubuh hangat itu.

Senyum Yibo merekah mendapati perlakuan Xiao Zhan. Ia semakin yakin jika saat ini ia menyatakan cinta, perasaannya pasti akan bersambut. Ia merasakan pelukan Xiao Zhan dialiri rasa cinta yang kuat. Mengikatnya hingga tak bisa lagi berpaling pada siapapun.

Jemari Xiao Zhan tergesa menghapus airmata yang membasahi pipi sewaktu merasakan pelukan Yibo melonggar. Bibirnya mengulas senyum mendapati wajah tampan itu ada di hadapannya.

𝕿𝖍𝖊 𝕭𝖊𝖆𝖚𝖙𝖞 𝖔𝖋 𝕿𝖜𝖎𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙 [𝕰𝖓𝖉] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang