Twilight_trente-deux

369 66 5
                                    

🌄 Happy Reading 🌄

Apakah ini bisa disebut patah hati?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apakah ini bisa disebut patah hati?

Atau dirinya hanya ingin melarikan diri dari kenyataan?

Pertanyaan itu selalu bergaung di benak Sean. Dirinya yang pergi tanpa kabar berita, meninggalkan semuanya dan memilih menyepi di satu tempat asing. Dia tidak tahu bahkan tidak menduga sanggup menyendiri selama itu. Namun satu kebenaran tidak bisa ia sangkal dari hatinya. Ia merindukan Wang Yibo.

Mungkin pada awalnya ia pergi karena merasa terguncang dengan kejadian yang sungguh tidak diduga. Dia masih merasa shock dengan pengalaman hidupnya. Dia pun merasa tak sanggup menghadapi Yibo disaat mengetahui semua kisah cinta pemuda itu bersama Xiao Zhan.

Dia memutuskan pergi dari sisi Yibo karena terus dihantui mimpi buruk. Ia terus bermimpi tentang dirinya yang terkurung di dalam satu ruangan tak berpintu, tak memiliki kunci. Ia sama sekali tidak bisa keluar dan selalu dihantui ketakutan. Ia merasa stress dan akhirnya memilih untuk pergi dari semua keramaian, dari profesinya, dan dari kekasihnya.

Saat ini, ia berada di salah satu kota di luar Paris. Kini ia berdiri di jembatan yang membatasi kanal.

Annecy, salah satu kota yang ia datangi. Dia menyewa satu tempat di dekat kanal. Mereka beranggapan kota itu sebagai tempat ideal untuk pergi dengan pasangan. Disebut sebagai Venesia Mini karena banyaknya kanal serta bangunan yang terapung. Namun kenyataannya, ia termenung seorang diri tanpa pendamping. Sosok yang ia cintai justru ia tinggalkan begitu saja dan memutus semua kontak.

Sean berharap selama ini ia berhasil menenangkan dirinya. Dan nyatanya semua itu hanya memberikan jawaban sekian persen. Dengan jauh dari kekasihnya, ia justru dirundung kegelisahan dan kerinduan. Namun ia masih belum bisa menghilangkan bayangan percintaan Yibo dengan Xiao Zhan. Semuanya seakan terus menghantui ditambah ingatannya yang berjanji menjauhi Yibo.

Ia teringat cincin yang diambil Xiao Zhan dari jarinya saat itu.

Saudaranya itu tidak mungkin mengambil benda kecil itu jika tidak dianggap sebagai sesuatu yang berharga. Dan ia tahu siapa yang memberikan cincin itu. Satu-satunya sosok yang sangat dicintai Xiao Zhan adalah Yibo. Hanya hal yang berhubungan dengannya yang pastinya dianggap sangat penting dalam hidup Xiao Zhan. Selama menempati tubuhnya saat itu, semua kenangan Xiao Zhan masuk ke dalam memorinya dikala ia kembali mengisi tubuhnya sendiri. Sedikit sulit baginya menerima semua hal yang terjadi.

Sebenarnya ia melihat wawancara Yibo saat itu. Ia mendengar semua ungkapan si pemuda bahkan ia baru tahu jika Yibo menghentikan proses penerbitan novelnya. Jika ia tidak muncul, novel yang dihasilkan dengan susah payah itu tidak akan pernah terbit di pasaran. Ia pun sangat ingin menonton film hasil dari kisah mereka. Tetapi saat ini ia merasa sulit meyakinkan diri sendiri.

Malam ini langit dihiasi kerlipan bintang. Ia berdiri diatas Lover’s Bridge, memandangi Le Palais yang berdiri megah di tengah-tengah kanal. Bangunan bersejarah yang ditumbuhi tanaman hijau dengan atap berbentuk kerucut itu gemerlap oleh lampu malam. Air kanal yang berwarna biru gelap seakan menambah keindahan malam. Pepohonan yang melengkung ke tengah kanal berdiri berdampingan dengan Sakura berbunga pink yang mekar dengan indah.

𝕿𝖍𝖊 𝕭𝖊𝖆𝖚𝖙𝖞 𝖔𝖋 𝕿𝖜𝖎𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙 [𝕰𝖓𝖉] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang