6

2.7K 296 14
                                    

*Sekolah zeeshel tampak depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Sekolah zeeshel tampak depan.

















Zee dan ashel baru saja turun dari mobilnya di antar cio. Shani masih di apartement menunggu cio kembali sedangkan keynan dan ve sudah pergi lebih dulu karena pekerjaan.

Zee ashel cio sedang berdiri di samping mobil mereka memperhatikan seberapa besar sekolah ini. Ashel tersenyum, dan zee menyadari itu.

"suka chel sama sekolahnya?" tanya zee.

"suka zee" ashel menjawab sambil melempar senyum pada si penanya.

"bagus deh" zee pun kembali melihat depan. Dia bersyukur karna ashelnya senang.

"heh" tegur cio, "harusnya papah yang nanya gitu ke kalian. Kenapa jadi kamu yang malah nanya pendapat ashel. Kamu kan juga sekolah disini!"

"hehe" zee menggaruk tengkuknya tak gatal, "perasaan ashel yang utama pah. Zee engga penting" seru nya sambil nyengir.

"dih, dasar bucin!" cibir cio.

"enak aja, siapa yang bucin"

"kamu lah!"

"enggak tuh"

"iya orang jelas-jelas papah liat"

"liat apa emang"

"liat kamu bucin"

"mana ada"

"ada"

"mana"

"itu barusan"

"ya-"

"EKHMM" dehem ashel keras menghentikan perdebatan itu. Jika tidak di lerai, mungkin akan lanjut sampai part dua saking panjangnya.

"ekhm" cio jadi malu sendiri kan keliatan bocahnya di depan calon menantu. "kalau gitu papah pergi dulu. Kamu jaga shelma yang bener ya zee, mulai nanti kalian hidup sendiri-sendiri, saling melengkapi aja. Jangan berantem! Oh ya, cincin itu jangan di lepas apalagi sampe ilang, kemana-mana harus di pake, di bawa. Adzizi denger?"

"iya pah!"

"yaudah shelma, om pergi dulu ya. Yang sabar aja sama adzizi. Kalau udah capek bangeet baru boleh di penggal!"

"eh" pekik zee.

"haha, sesuai perintah om" hormat ashel pada pria di hadapannya.

"yasudah, papah pergi dulu. Semangat sekolahnya anak-anak papah. Dadah!"

"bye, pah!"
"dah, om!"

Cio pun memasuki mobilnya dan melanjutkan perjalanannya.



Melihat mobil cio yang menghilang dari pandangan, ashel pun berbalik mengajak zee.

"yuk zee!"

"ayok chel"
"eh, bentar!" zee menarik tangan ashel membuat mereka kembali berhadapan.

"kenapa?"

mate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang