26

2.6K 309 26
                                    






DORR~




























Celine melepaskan satu tembakan ke udara. Christy Dey Gita yang mendengar itu spontan mendongak tercekat sebelum akhirnya memutuskan kabur dengan mobilnya.


Brummm





























...
"ashel, ashell.. Ini cici shel"

Celine mengoyak tubuh ashel memangku kepalanya di atas paha. Dia berlutut menyaksikan darah ashel yang mengucur di pelipis.

Tidak ada waktu lagi,

"arghh!!"

Sekuat tenaga celine membopong tubuh itu membawanya masuk kedalam mobil.

Sebisa mungkin, secepat yang dia mampu, celine melajukan mobilnya ke rumah sakit terdekat.






























Siang di kediaman keluarga ayslan,

Keadaan terlihat begitu kacau.

Adzizi yang berniat menghampiri mamah dan papahnya di rumah ashel mendadak bingung dan ikut panik.

Dia melihat orang tuanya juga papi mami ashel bergerak cepat memasuki mobil.. Raut wajah mereka benar-benar tak menggambarkan keadaan yang baik-baik saja.

Ada apa ini, batin zee..


















"..."

"pah, pah ini ada apa pah.." zee menghampiri cio yang keluar dari rumah keynan.

"pah, kalian semua mau kemana kenapa zee nggak di ajak??"

"mah, mamah kenapa panik, kenapa om tante ayslan juga buru-buru??"

Perasaan zee benar-benar tidak enak, dia tidak bisa berhenti untuk bertanya.

"kamu disini dulu ya sayang, mamah sama papah nanti malem pulang" jawab shani lembut.

"shan ayo!" pekik cio di samping pintu mobil.


Brumm

Mobil keynan sudah jalan lebih dulu.




















"mahh?" zee menatap memohon. Shani bingung harus bagaimana. Cio melarangnya untuk bicara.

"mah zee nanya kalian semua mau kemana??"

"iya sayang-"

"SHANI!!" pekik cio lagi.

"maaf ya, kita akan pulang secepatnya" shani beranjak dari hadapan zee, masuk ke jok kiri tak memperdulikan zee yang terus mengikutinya.

Toktoktok

"MAH BUKA MAHH.. PAHH!!"

Brummm

"MAMAHHH ZEE CUMA NANYA KALIAN MAU KEMANAA!!" triak zee putus asa. Mobil cio shani sudah berjalan meninggalkan pekarangan.

























"ARRGGGHHH.. ashel.. Ashel pasti kenapa napa.. Enggak, ga boleh mikir gitu!! Tapi perasaanku gak enak!!"

Zee terus memukuli dua sisi kepalanya memintanya berpikir. Hingga satu ide masuk ke tempurungnya.

mate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang