14

2.3K 247 19
                                    

Bel pulang sudah terdengar sejak beberapa menit yang lalu. Geng chika sedang berjalan di lorong pinggir lapangan untuk menuju ke area parkir. Tadi mereka sempat berkumpul di ruang osis karna ada sedikit hal yang perlu di bahas. Disana juga ada ashel yang sore ini akan di antar oleh chika karna tadi zee di bawa pulang oleh ara dkk, termasuk fiony. Katanya mereka sedang berkumpul di apartement zee.

"lu jadi nganter ashel chik?" tanya freya yang mulai menyamai langkah chika di depan.

"jadi" jawabnya singkat.

"pakek mobil ara?"

"iya" Freya hanya mangut-mangut setelah itu tak ada suara lagi sampai di persimpangan lorong.

"duluan gue" jessi berjalan lebih dulu ke arah kiri.

"gue juga di jemput! See ya" freya mengikuti langkah jessi menuju lobby.

Chika menghentikan langkahnya karna cs ashel juga berpamitan untuk lebih dulu ke gerbang depan. Sedangkan chika ashel harus ke arah lain karna mobil ara di parkir di sana.

"kita duluan ya shel" pamit marsha.

"duluan ya, kak chik" -kathrin

"bye shel!" -indah

Chika hanya mengangguk sedangkan ashel membalas lambaian teman-temannya.

"yuk" ajak chika pada adik kelas nya. Mereka pun berjalan beriringan. "rumah kamu dimana?" tanya chika.

"aku tinggal di apartement kak" ucapnya sambil melirik chika, sedangkan gadis itu berjalan lempeng saja.

"ouh, sama adzizi?" kali ini menoleh ashel.

"enggak, masih satu gedung tapi"

Chika membalasnya dengan anggukan. Mereka pun berjalan dengan tenang sampai segerombolan anak mencegatnya di persimpangan kedua lorong itu. Chika sih nyebut mereka cabe-cabe an. Entah apa alasannya.

"hai chik!" sapa gadis yang berjalan paling depan. Tangannya terlipat di dada dan bersikap angkuh.

"minggir" ketus chika dengan raut datarnya. Mau tak mau perjalanannya harus terhenti karna tiga orang itu berdiri di depannya.

"santai kali chik, sama temen sendiri juga!" gadis itu kembali bersuara sambil menepuk bahu chika. Chika melirik sinis tangan yang bertengger di bahu nya. Secepat kilat gadis itu menyingkirkan tangannya sendiri dengan segera.

"ehm, siapa nih di samping lu?" tanya gadis lain di sisi kanan. "anak baru?" imbuhnya dengan senyum smirk.

"tumben selera lu jelek, yang kayak gini masuk sirkelnya bidadari KH?" tambah satu lagi gadis di sisi kiri.

Chika melirik mereka bergantian kemudian menoleh ke arah ashel di sampingnya. Gadis itu menunduk terlihat tidak nyaman. Chika pun spontan menarik bahu ashel mendekat ke arahnya. Lalu mendongak lagi menatap curut-curut di hadapannya.

"buta mata lo?!" hardik chika. Dia hendak melangkah namun dengan lancang tangan kotor itu menyentuh pundaknya lagi. Spontan chika menampik tangan di bahu kanannya, mendorong gadis di depannya dengan tangan yang mencengkram lehernya kuat.

Brugh

Chika membenturkannya ke tembok cukup keras. Gadis yang lain pun meringis hawatir. Termasuk ashel yang mulai panik.

"aaakh...le-pas chik"

"BRANI LU NYENTUH GUE HAH??" sentak chika belum melepaskan cengkraman itu meski si objek sudah meminta ampun dengan ringisan.

"chik udah chik" temannya berniat menghentikan.

"DIEM LOH!" gadis itu pun bungkam dan menunduk.

"kak chika udah kak" ashel memberanikan diri melerai. Dia menaruh dua tangannya di bahu chika. Chika pun menjatuhkan cengkramannya dan mengibaskan telapaknya. Dia merasa jijik karna sudah mengotori jemarinya sendiri.

mate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang