36

3.1K 328 29
                                    





"mau kita apain anak itu?"



























Ara diam. Zee yang melihatnya semakin tak sabaran. Mikirin apa lagi sih. Tinggal bilang gebukin doang.

"tersera lu" jawab ara.

"apaan si! Biar gue aja!" zee maju namun tangannya di tahan oleh ara.

"gak ada! Lu stay disini! Siapa yang mau jagain ashel kalo lu pergi"

Zee menoleh pada ashel. Benar juga.. Ah tapi kan ashel masih dalam pengaruh obat. Dia bisa selesaiin ini cepet dan balik lagi.

"lu sama temen-temen lu aja flo! Ajak anak-anak juga"

"gak! Biar gue yang selesaiin sendiri" potong zee cepat.

Ara yang kesal, menarik kerah gadis itu dan menghantamnya.

BUGH

"LU BISA DENGERIN GUA GAK SIH?!"

Bugh

"SAKIT ANJING!" zee membalasnya.

Ara mencengkram kerah zee kuat, "GUA BILANG DISINI YA DISINI!! LU MIKIR GAK KALO ASHEL BANGUN TRUS NYARIIN LU?!"

"ASHEL MASIH DI BIUS RA!!"

"BUKAN BERARTI LU BISA TINGGALIN DIA GOBLOK!!"

"si anjingg, malah pada ribut"

Sett

Flora menarik kasar kerah ara zee keluar kamar. Ada orang sakit di dalam. Bisa makin sakit ntar kalo dia sadar.

Brugh

Dua gadis itu di banting tak perduli keduanya memekik kesakitan.

Flora bersilang dada di depan pintu,

"LU GILA YA FLO!" pekik ara. Flora memutar matanya malas.

"udah terserah lu berdua aja! Gua pergi sendiri" ucapnya kemudian melangkah. Flora mengacuhkan dua orang tadi dan memilih mengerjakan tugasnya sendiri.

"ikut!" pekik zee.

"eitss" ara menariknya sekali lagi. Kali ini zee pasrah saat ara merangkulnya.

"MINIM KOMA YE FLO!!" triak ara. Flora membalasnya dengan jempol tanpa menengok.

Olla adel eve pun mengikuti dari belakang.

"hufft" lenguh zee. Ara mengoyak bahu itu.

"gue pergi! Lu disini aja berdua!"

Zee menoleh tak terima. Dia saja dilarang, bagaimana bisa gadis itu mau meninggalkannya.

"apaan?! Ga ada! Sini aja lu! Enak aja"

"gua mau ketemu chikaa.. Kagak mau nyusul mereka!"

"boong banget lu! Ngapain juga lu nemuin ka chika"

"ya tersera gue lah, cewek-cewek gue! Lagian dia yang udah biarin ashel pergi sama tu cowok tadi. Dia harus dikasih pelajaran"

Zee menolak. Enggak, dia tidak akan membiarkan itu. Ara tidak pernah memandang hubungan saat menghukum seseorang. Dia tidak akan tega jika chika harus merasakannya.

"lu disini kalo gue disini!

Ara diam, dia menggaruk pelipisnya gatal. Ribet sekali temannya ini.

"serah lu deh"

Ara berjalan ke sebuah sofa dan mendudukkan dirinya disana. Dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.

Tersambung..

mate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang