23

2.3K 275 30
                                    

Tingtung

Ashel mematikan keran mengelap tangannya dengan handuk. Dia baru saja selesai mencuci piring.

Ashel melirik jam yang ada di dapur, sudah waktunya berangkat sekolah ternyata.

Sekalian aja ashel buka pintu sekalian jalan.

Mengambil tas dan memakai sepatunya,

Ceklek

"loh, ci?"

Ternyata celine yang berada di balik sana. Wanita itu tampak cantik dengan stelan biasa tanpa jas kantor.

"cici ngapain pagi-pagi kesini?"

Celine tersenyum membalas keterkejutan itu. "cici mau pamit. Pak keynan ngasih cici beberapa tugas so cici harus keluar kota dulu sementara"

"berapa lama?"

"belum tau, harusnya sih lumayan makan waktu. Jadi kayaknya sedikit lama"

"hfftt.." hela ashel mendengar jawaban itu. Dia sebenarnya tidak ingin mengganggu atau merepotkan celine. Tapi jujur saja, perasaan takut itu masih ada. Ashel tidak yakin dia bisa sendiri. Dia tidak pernah mengadu pada siapapun selain pada sekertaris papih nya itu.

"maaf ya, cici akan selesaiin secepat mungkin"

"gapapa ci, take your time"

Celine tersenyum lalu melihat jarum jam di pergelangannya. "udah siang, cici anterin?"

"gausah, deket gini"

"ya gapapa lah, udah ayo. Kamu belum ngerasain naik mobil cici kan?"

Ashel menutup pintu apartnya dan benar-benar keluar. "deket banget, mana kerasa"

"yauda sii"

Mereka berjalan ke arah lift dan masuk setelah menunggu beberapa saat.

Dua orang itu turun ke lantai paling bawah tempat gedung parkir berada.

Clingak-clinguk..

"yang mana si ci mobilnya?" ashel mencari-cari mobil celine. Dia sedikit ingat model dan warna mobil yang pernah dia tumpangi dengan celine dulu tapi mobil itu tak terlihat sekarang.

"tuh!" tunjuk celine dengan dagunya.

















"ah?"

























"HAH??"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAH??"

Ashel melongo melihat betapa besar mobil di depannya.

Benar-benar gak expect cewek se anggun ci celine memakai mobil begitu gagah. "biasa aja kali"

"ayo masuk" celine berjalan lebih duou ke pintu penumpang dan membukakannya untuk ashel.

Mau tak mau ashel mendekat,

mate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang