35

2.8K 323 22
                                    

Sregh




"morning zee!"

"hmm? Morning chel!"








































Zee beranjak dari kasurnya setelah dibangunkan oleh ashel.

Pagi ini hari minggu, so seharusnya kegiatan mereka gak padet-padet amat. Tapi kayaknya itu pengecualian si buat anak OSIS kayak ashel. Dia masih aja pamit ke zee kalo bakal ngilang seharian.

"hufft.. Kamu nggak capek emang chel?"

Mereka sedang berada di meja makan menunaikan sarapan seperti biasa.

"mm gimana ya zee, udah resiko si. Aku bisa apa"

"kalo capek kamu bilang ya. Kalo nanti perlu apa-apa juga bilang. Aku ada janji sama anak-anak hari ini. Tapi hp aku on terus kok biar gampang dapet kabar dari kamu"

"apa sih zee"

"aku anggap itu jawaban oke!"

"iyadeh iya, nanti aku call kamu kalo beneran perlu. Kalo enggak ga akan!"

"kenapa gitu?"

"takut ganggu kamu, adjijii"

"ga akan keganggu, shelmaa"

"iyain deh"

"tapi kamu mainnya cuma sama anak-anak OSIS kan chel?"

"bukan- main"

"iya ada kerjaan.. Tapi sama anak OSIS doang kan?"

"kenapa emang?"

"jawab aja"

"sama panitia juga"

"garam?"

"arham!"

"whatever"

"iya ada"

"jauh-jauh sama dia ya"

"emang kenapa sih, kamu gitu banget sama dia. Arham orangnya baik loh. Kerjaanku juga ga bisa kalo gak komunikasi sama dia"

"ga usah sebut namanya"

"kenapa?"

"jelek!"

"hufft.." ashel ga ngerti lagi dengan zee nya ini. Aneh banget tau ga. Seingetnya pas sama haris dulu dia gak seginiya protective in dia. Bahkan kesannya kek pasrah-pasrah aja. Tapi kenapa ini sama arham agak beda. Sampe kebawa-bawa mimpi pula. "ga boleh gitu zee. Orang tua nya juga pasti mikir mateng-mateng buat kasih nama dia"

"hm"

Zee berdehem, pandangannya bahkan tidak sama sekali mengarah ke ashel.

"terserah kamu deh. Aku gamau berantem. Mending aku berangkat aja duluan" ashel beranjak dari kursinya. Melihat zee yang memalingkan muka membuatnya sedikit kesal.

"firasatku gaenak!" ashel membatalkan langkahnya, "soal dia" lanjutnya lagi menurunkan nada bicara.

Ashel bergeming, dia tak beranjak dari tempatnya.

"aku gak kenal banget sama anak itu. Dia juga bukan termasuk golongan hits di sekolah.. Ga banyak info yang bisa aku dapet soal dia.. Aku cuma ga mau kamu deket sama orang ga jelas yang bahkan aku ga tau dia bisa di percaya atau engga"

"ddia suka kamu chel.. Aku t-takut kamu juga"

Ashel diam. Dia menimang perkataan zee. Dia menghargai kejujuran itu. Tapi menurutnya ini sedikit berlebihan.

mate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang