"ehm, selamat pagi semua" ucap ashel di depan mic. Dia berdiri di podium bersama chika setelah prosesi pelantikan selesai. Di depannya sudah berdiri ratusan siswa yang menyambut mereka dengan senang hati. "saya rasa poin-poin penting sudah tersampaikan sebelumnya, disini mungkin saya hanya akan menambahkan apa yang kak chika sampaikan.."
...
"psst psst ji" bisik olla pada seseorang di sampingnya. "yang kemaren gimana?"Yang lain pun ikut mendekat ingin menimbrung.
"berhasil gak sih, udah baikan kan lu?" tanya ara tepat di samping telinga zee. Kepalanya di atas bahu zee dari belakang.
"udah" jawab zee singkat. Telinganya dia garuk karna merasa geli.
"gimana gimana, ceritain dong! Nangis nggak dia? Apa lu yang nangis?" tanya flora yang berbalik di depan zee. Mereka masih bisik-bisik dan sebisa mungkin berbicara tanpa keributan.
"apaan si lu, masak iya si ajiji nangis!" tegur eve di sampingnya.
"emang gue nangis"
"HAH?!"
Ara cs spontan menutup mulut eve bersama-sama. Beberapa anak sudah menoleh ke arah mereka namun enam sekawan itu berusaha terlihat biasa saja.
"bacot lu goblok!" hardik olla.
"ya masak si ajiji nangis, yang bener aja, prik banget"
"ya lu aja yang katrok! Yang namanya tulus ya gitu"
"udah anjing! Ceritain zee cepet" adel ikut bersuara. Zee pun hanya bisa pasrah menghela nafas lelah.
"hufft... Jadi kemaren gu-"
...
"Kali ini kusadari.."Semua pasang mata tertuju ke arah depan. Disana ada haris yang melantunkan sebuah lagu dengan gitarnya. Zee pun jadi batal melanjutkan kalimatnya.
"Aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam
Sungguh, aku cinta padamu"Dia berjalan dari tengah-tengah barisan mendekat ke arah ashel. Entah kenapa semua itu terasa slow motion di mata zee.
"HWAAAAAHH......."
"WOOHHH!!!" pekik seluruh siswa yang menyaksikan. Bahkan ashel saja belum menyelesaikan pidatonya."Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku.."Ashel tersenyum tipis di tempatnya. Pandangan haris benar-benar menusuk. Senyum itu bahkan terlihat sangat manis dan tulus.
Haris berhenti di depan ashel masih dengan petikan gitar di tangannya.
"Trimalah pengakuanku
Percayalah kepadaku
Semua ini kulakukan
Karena kamu memang untukku"Chika mendorong bahu ashel tanpa aba-aba. Dia jadi turun dan berdiri sejajar dengan haris.
"Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupkuSeumur hidupku"
Ashel tersenyum karna haris tersenyum. Ashel menatap karna haris menatap. Perasaannya tak karuan sekarang karna haris menyelesaikan bait terakhirnya.
"Jika kamu yang temani diriku
Seumur hidupku.."Apa haris akan menembaknya lagi?Sumpah, jika iya dia tak siap apapun untuk hari ini.
"shel"
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
mate (END)
Teen Fiction"sayang achel banyak banyakk!!" "aku juga sayang kamu, sebagai sahabat!" "cantik!" "siapa yang cantik zee?" - - • include gxg, kekerasan dan kata-kata kasar INGAT!! kalian sedang berada di dunia orenn -_-# Selamat membaca..