28

2.8K 321 19
                                    





"zee ayo gerakin lagi!!"





























Cio shani yang mendengar pekikan ashel segera berlari kedalam kamar. Mereka melihat gadis itu sedang mengoyak tangan zee yang masih terbaring.

"ZEE!! kamu tadi mau bangun kenapa sekarang ga jadi!! Ayo gerakin jari kamu lagii.."





Cio menekan tombol di atas kasur memanggil dokter untuk datang. Sedangkan shani memilih mendekap ashel menenangkan gadis itu.

"hiks...zee tadi gerakin jarinya tante.. Ashel tadi liat jari zee gerak-gerak"

"iya sayang, Sekarang kita tunggu dokter dulu ya"











Toktoktok

Ceklekk

"ada yang bisa di bantu dengan pasien?" tanya dokter itu yang mulai mengecek detak jantung zee juga memasang alat tensi.

"baru saja jari anak saya bergerak dok, tapi dia belum membuka mata"

Dokter itu segera memeriksa mata zee menggunakan benda kecil yang menyerupai senter. Setelah dirasa cukup, dia memasukkannya lagi ke saku jas.

"maaf pak, sebenarnya hal seperti itu memang biasa terjadi. Itu merupakan rangsangan otak pada syaraf yang menandakan bahwa keduanya masih bekerja. Berdoa saja pergerakan yang anak bapak berikan benar-benar memberikan titik terang pada kesadarannya" tutur dokter itu lembut. Ashel yang mendengarnya tak terima. Dia menggeleng semakin menangis.

"nggak dok, dokter harus percaya ashel tadi liat jari zee gerak!" ucapnya dengan yakin.

"dokter nggak boleh kemana-mana, dokter harus liat tangan teman saya nanti gerak lagi dokter harus liat!! Zee bakal buka matanya dok, dokter harus disini biar bisa periksa!"

"iyaa nanti dokter kesini lagi-"

"nggak!!" potong ashel cepat, "Liat zee.. Kamu harus gerakin tanganmu lagi biar dokternya percaya! Kamu mau bangun kan? Kamu pasti bangun hari ini" ashel terus mengoyak badan zee berharap tubuh itu memberikan respon.

"shell.." shani berusaha menenangkan.

"enggak tante.." ashel menjatuhkan kepalanya pada dada zee, dia benar-benar putus asa. Ashel memeluk zee sambil menangis.. Ini hari ke tiga dia sadar, artinya sudah hari ke empat mereka berada di rumah sakit. Dan selama itu pula adzizi masih tertidur belum kunjung membuka mata.

"adzizi bangun...hiks..ayo bangunn"

"shel, adzizi nya biarin istirahat dulu ya. Ashel kan juga ada terapi hari ini" bujuk cio. Ashel masih menggeleng.

"hiks..adzizi itu udah bangun om" ashel semakin menyembunyikan wajahnya pada dada itu, dia mengoyak zee pelan. "badan kamu hangat..ayo buka mata kamu"

Cio shani tak bisa berbuat apa-apa. Menenangkan ashel sekarang adalah suatu ketidak mungkinan. Mereka hanya bisa diam membiarkan.

"..."

"saya harus permisi dulu pak, kalau ada sesuatu lagi, bapak bisa langsung panggil sa-"

















"ZEEH!!" Pekik ashel.



























"anak saya dok!"

Ashel beranjak dari tubuh zee. Zee nya sudah mulai membuka mata. Ashel tersenyum senang melihat itu.









Dokter langsung mengambil alih. Dia melepas selang pada hidung zee juga mengecek mata dan detak jantung gadis itu.

mate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang