Hai lagi hehe ...
Semoga nggk bosen ya ...
Ini bonus karena part sebelumnya harusnya kemarin up. Karena ketiduran, di ganti hari ini ... 🙏
Berhubung bonus, part ini baru buat dan baru selesai. Kalo misalnya banyak typo dan mungkin nggk nyambung.
Jadi ssstttt ... 🤫 diem-diem bae ...
But
Enjoy it 😘
Haechan dan kedua temannya kini sedang berjalan menuju parkiran. Ketiganya bermaksud untuk pulang setelah lelah memeras otak untuk mengenyam pendidikan.
Tidak. Haechan tidak bermaksud untuk pulang. Dia ingin mengembalikan suasana hatinya yang buruk. Bisa di tebak apa yang membuat suasana hati Haechan memburuk. Ya, jawabannya adalah kekasihnya, Mark Lee.
Haechan kesal karena seharian ini tidak melihat keberadaan Mark. Biasanya kekasihnya itu suka sekali menjaili nya. Tapi hari ini Haechan tidak melihat batang hidung dari kekasihnya itu.
Aneh bukan? Haechan yang di jaili biasanya akan marah-marah tidak jelas dan tidak segan juga melakukan kekerasan kepada Mark. Giliran sekarang tidak di ganggu Mark, Haechan yang justru menunggu dan mencari keberadaan lelaki menyebalkan yang sayangnya adalah kekasihnya.
"Ayolah, kita kan teman. Kalian tidak ingin menemani ku pergi jalan-jalan?" bujuk Haechan pada kedua temannya.
"Tidak tugas ku banyak" sahut Renjun.
"Ayolah Jaeman, kau tidak kasihan dengan teman mu ini" kata Haechan membujuk Jaemin.
"Sekali lagi kau memanggilku Jaeman, aku potong lidah mu" kesal Jaemin mendengar Haechan sengaja memanggilnya demikian.
Haechan mengerucutkan bibirnya "Tidak setia kawan sekali" kesalnya terdengar sedih.
"Tidak biasanya kau seperti ini. Aku perhatikan sejak istirahat pertama wajah mu terlihat kusut, kenapa?" tanya Renjun pada Haechan.
"Maka dari itu ayo temani aku mengembalikan suasana hati yang berantakan ini" balas Haechan dengan wajah memelas nya.
"Aku tidak bisa. Tugas ku banyak dan hanya di beri waktu sebentar" kata Renjun. Dia tidak bohong ketika mengatakan tugasnya banyak. Jika sebelumnya Renjun akan mengabaikan tugas yang di berikan guru, maka kali ini Renjun akan mengerjakan nya.
"Aku juga" sahut Jaemin.
"Kau ini hanya ikut-ikut saja. Dasar tidak kreatif sekali" cibir Haechan.
"Aku bicara fakta. Ada tugas kelompok dengan Jeno" balas Jaemin tidak mau kalah.
"Itu hanya akal-akalan mu saja, lagi pula kalian beda kelas" Haechan menjawab juga tidak mau kalah.
Renjun yang berjalan beberapa meter di depan hanya menggelengkan kepala tidak habis pikir dengan kelakuan temannya. Biasanya dia dan Haechan yang sering terlibat pertengkaran, namun kali ini Jaemin lah yang menggantikan posisinya. Seperti ini rasanya mendengar pertengkaran orang. Pantas saja Jaemin dulu suka melerainya dan Haechan, karena sangat berisik.
"Inisiatif. Apa salahnya saling membantu?" Jaemin bicara dengan mengejek Haechan. Bagi Jaemin lebih baik menghabiskan waktu bersama Jeno dari pada bersama Haechan.
Haechan menghentikan langkahnya, dan menghentakan kakinya kesal. Menatap kedua temannya dengan tak kalah kesalnya. Dan lihat dua temannya itu masih melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukann yang tertinggal di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daredevil || Markhyuck || [Completed]
FanfictionHaechan dan kedua temannya adalah lelaki. Tapi mereka bertiga selalu di anggap lemah dan tidak berdaya hanya karena posisi mereka yang sebagai submisif. Bukan Haechan namanya jika hanya diam saja jika harga dirinya di injak-injak oleh para lelaki do...