Hai ...
Skip aja ya, nggk nyambung ini ...
WARNING!!!
MENURUT KU INI MASIH SENSITIF. CUMA SEDIKIT SIH. TAPI TETAP YA, JADI PEMBACA YANG BIJAK ...
But ...
Enjoy it 😘
Beberapa hari berada di sekitar Mark, membuat Jeno dan GuanLin semakin jelas melihat jika temannya sangat tidak baik-baik saja. Cekungan mata Mark juga kini terlihat, karena sebelumnya mereka berdua tidak begitu memperhatikan.
Kedua nya juga sering memperhatikan setiap sudut ruangan kamar milik temannya. Mencari kebenaran atas apa yang terjadi oleh Mark. Lebih tepatnya apa yang di derita oleh teman mereka. Setidaknya pencarian mereka sedikit memberi petunjuk. Mereka menemukan resep dokter tentang obat yang di konsumsi oleh teman mereka.
Keduanya bisa bernafas sedikit lega, Jeno dan GuanLin tau jika Mark tidak akan se-gegabah pemikiran mereka. Setidaknya Mark masih berpikiran untuk berkonsultasi dengan dokter atas keadaannya.
Untuk hasil pemeriksaan, keduanya tidak menemukan apapun. Hanya catatan resep tersebut yang mereka temukan. Itupun mereka temukan di tempat sampah dapur rumah Mark. Beruntung saat itu Jeno tidak sengaja membuang gelang pemberian Jaemin.
Mereka juga berusaha membuat Mark agar tidak sering bertemu dengan Haechan. Sekalipun hanya berpapasan. GuanLin ingat, karena setiap Mark pamit ke kamar mandi pasti ada Haechan setelah nya.
Dan untuk orang tua Mark, Papa dan Mama Mark sepertinya juga tidak mengetahui keadaan putra mereka sebenarnya.
"Makan" tegur Mark pada GuanLin. Raut wajah temannya terlihat gelisah dan tidak tenang.
Keduanya sedang berada di kantin universitas saat ini. Sementara Jeno sedang perjalanan menuju kantin. Kelas lelaki pemilik mata bulan sabit itu baru selesai.
GuanLin memasang senyum tipisnya, sedikit memasukan suapan ke mulutnya.
"Sedang ada masalah?" tanya Mark kembali menjatuhkan pandangan nya pada GuanLin. Mark masih menggunakan eye patch karena belum mendapatkan donor mata pengganti mata nya yang buta.
GuanLin tertegun 'Bagaimana kau bisa terlihat baik-baik saja Mark?'
"GuanLin? Kau ada masalah dengan Renjun?" tanya Mark dan dengan menyentuh bahu temannya.
"Tidak. Enak saja, kenapa kau dan Jeno suka sekali bicara sembarangan tentang hubungan ku dengan Renjun hyung?" jawab GuanLin dengan pura-pura kesal.
"Ck!!" decakan keluar dari bibir Mark "Aku hanya bertanya" balasnya malas kembali melanjutkan makannya.
"Ada apa dengan kalian?" Jeno datang dengan membawa nampan. Mendudukkan diri pada tempat kosong dan memakan makanan nya.
"Jangan banyak tanya" ketus GuanLin melirik Mark kesal. Dengan menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Biarkan saja" sahut Mark tak kalah acuhnya.
"Aku kan hanya bertanya" gumam Jeno dengan memperhatikan Mark dan GuanLin secara bergantian.
"Bahkan ucapan kalian sama" dengus GuanLin pada keduanya.
"Hah?" Jeno bersuara tidak mengerti.
"Apa yang kau katakan barusan, sama dengan apa yang di katakan Mark sebelum kau datang" sahut GuanLin kesal.
"Ya aku kan memang hanya bertanya. Memang apa yang kalian bicarakan?" jawab Jeno di sertai pertanyaan ingin tahu tentang apa yang terjadi sebelum dia datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daredevil || Markhyuck || [Completed]
Fiksi PenggemarHaechan dan kedua temannya adalah lelaki. Tapi mereka bertiga selalu di anggap lemah dan tidak berdaya hanya karena posisi mereka yang sebagai submisif. Bukan Haechan namanya jika hanya diam saja jika harga dirinya di injak-injak oleh para lelaki do...