Haechan yang masih terkejut dengan apa yang terjadi, tersadar setelah seseorang mengguncang bahunya kuat. Lalu mengerjap beberapa kali, dan menatap Renjun yang terlihat sangat khawatir padanya.
"Jawab Haechan!! kau tidak apa-apa?" Renjun sampai meninggi kan suaranya karena Haechan yang masih mematung sejak tadi.
Seolah tersadar Haechan mengalihkan pandangannya, yang semula ke Renjun kini beralih pada kekasihnya yang saling berhadapan dengan Lucas. Dimana Lucas mencengkeram kerah baju milik Mark dan bersiap melayangkan kepalan tangannya.
"Kau sadar apa yang kau lakukan padanya" marah Lucas menatap Mark geram dan menunjuk Haechan yang terdiam.
Mark terdiam dan mengalihkan pandangannya ke arah Haechan. Kekasihnya itu agak tersentak setelah netra mereka saling bertemu pandang.
Mark tersenyum "Apa urusannya dengan mu? Dia juga tidak keberatan" jawab Mark tanpa beban. Lagi pula dirinya juga tidak salah.
"Ck!!" Decak Lucas lalu mengarahkan kepalan tangannya ke wajah Mark.
"LUCAS STOP!!!" teriak Haechan ketika kepalan tangan Lucas nyaris menyentuh sisi wajah kekasih tampannya.
Renjun menatap Haechan, menebak-nebak apa yang akan dilakukan Haechan pada lelaki yang telah melecehkan temannya itu. Setidaknya itulah yang ada di pikiran Renjun ketika melihat sosok Haechan di bawah kendali Mark. Bukan tipe Haechan sekali.
Renjun khawatir jika Haechan mempunyai perasaan trauma atas apa yang terjadi pada temannya terdahulu. Karena kejadian Sungchan sebelumnya mampu membuat mental seseorang jatuh seketika. Renjun hanya tidak mau Haechan mengalami hal tersebut.
Tidak tau saja Renjun, jika sebenarnya orang yang dia khawatir kan sudah menjalin hubungan orang yang menjadi musuh besar mereka.
"Kenapa Haechan? Dia sudah .. "
"Orang ini urusan ku" ucap Haechan penuh penekanan serta melepas cengkraman tangan Lucas dari Mark.
Haechan yang semula memberi tatapan tajam pada Lucas, seketika memberi tatapan teduhnya pada Mark. Posisi Haechan saat ini membelakangi kedua temannya.
Mark tersenyum. Ah, tidak Mark sedang menyeringai saat ini. Kekasih nya ternyata masih peduli terhadap diri nya, tidak ingin wajah tampan yang merupakan aset yang dia miliki terluka. Mark jadi terharu punya kekasih seperti Haechan.
"Sorry" gerak bibir Haechan tanpa suara dia tujukan pada Mark. Merasa bersalah.
Mark tersenyum kepada Haechan. Memaklumi apa yang baru saja dia terima atas wajahnya. Ini juga kesalahannya yang tidak tau tempat dan waktu ketika menawan bibir berisi Haechan.
Buagh!!
Mark jatuh tersungkur ketika mendapat bogem mentah dari tangan kekasihnya sendiri. Tentu saja Mark terkejut dengan tindakan Haechan. Mark kira setelah lepas dari lelaki yang tadi, Haechan akan memperlakukan nya lebih lembut. Ternyata Mark salah besar.
Mark merintih kesakitan serta memegangi rahangnya. Pukulan Haechan tidaklah main-main kuatnya. Tapi bukannya mereka sedang bersandiwara pada Renjun dan orang tadi. Tapi Haechan terlihat serius.
Haechan kembali menarik kerah baju Mark dan membuat keduanya saling berhadapan.
"Apa yang kau lakukan? Sakit" desis Mark dengan bisikan tertahan kepada Haechan.
"Bajingan, kau pikir aku sama dengan jalang mu yang lainnya" maki Haechan dengan sangat marah, meskipun begitu menatap Mark merasa bersalah.
Mark membolakan mata tidak percaya. Kekasihnya ini terlalu mendalami peran ketika mereka bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daredevil || Markhyuck || [Completed]
FanficHaechan dan kedua temannya adalah lelaki. Tapi mereka bertiga selalu di anggap lemah dan tidak berdaya hanya karena posisi mereka yang sebagai submisif. Bukan Haechan namanya jika hanya diam saja jika harga dirinya di injak-injak oleh para lelaki do...