54. Daredevil

2.8K 264 26
                                    

Selepas Mark yang tertidur, kedua orang tua Mark langsung menuruti permintaan putra mereka. Membawa Haechan untuk membantu putra mereka mengakhiri semuanya. Dengan di antar Jeno, keduanya dalam perjalanan menuju rumah Haechan. Sementara GuanLin bertugas menjaga Mark, berjaga-jaga jika Mark melakukan hal-hal yang tidak di inginkan.

Kenapa Haechan tidak ikut ketika Jeno dan GuanLin ke rumah Mark?

Karena Mark sedang dalam keadaan yang sangat kacau. Takut jika apa yang di lakukan Mark nanti akan menyakiti lelaki manis itu, entah dalam perkataan maupun perbuatan. Hanya untuk berjaga-jaga. Terlebih Haechan yang sebelumnya terlihat sangat terguncang melihat kondisi Mark.

Setelah menempuh perjalanan beberapa waktu ketiganya sampai di rumah sederhana milik Haechan. Rumah sederhana yang tidak terlalu kecil tapi juga tidak begitu besar namun cukup memberi kesan nyaman bagi siapapun yang melihatnya.

"Mari, Paman bibi" ajak Jeno pada sepasang suami-istri yang diam selama perjalanan menuju ke rumah Haechan.

Selaku kepala keluarga, Papa Mark mengetuk kediaman milik Haechan. Dan tak berapa lama pintu terbuka, menampilkan sosok lelaki yang seusia dengan Papa Mark. Yang mereka tau sebagai Appa dari Haechan. Keduanya saling menatap satu sama lain selama beberapa saat.

.

Kini kedua keluarga duduk saling berhadapan di ruang tamu milik Haechan. Suasana sedikit canggung antar dua keluar, terlebih Haechan yang sejak tadi duduk dengan pandangan menunduk serta tangan saling bertaut gelisah.

Lelaki itu juga khawatir atas keadaan Mark.

Orang tua Mark merasa lega, setidaknya keadaan Haechan terlihat sangat baik-baik saja. Setidaknya lelaki yang sangat di cintai putra mereka terlihat sehat.

"Kami datang kemari untuk meminta bantuan pada mu, nak Haechan" lelaki yang menjadi papa Mark membuka pembicaraan.

"Bantuan seperti apa yang anda butuhkan?" tanya Appa Haechan dengan wibawanya.

Kedua orang tua Haechan memang sudah memaafkan apa yang telah terjadi sebelumnya. Akan tetapi jika berurusan dengan keluarga Mark lagi, cukup berat bagi keduanya. Mereka tidak ingin Haechan berulah seperti beberapa waktu sebelumnya.

Lagi-lagi Mama Mark menjatuhkan air matanya. Dadanya terasa sesak saat ingin menyampaikan maksud kedatangan mereka. Dan dengan langkah gontainya, perempuan itu mendekati tempat Haechan kemudian bersimpuh di depan lelaki yang lebih muda. Menyelimuti tangan Haechan yang saling bertautan dengan tangannya.

"Bibi, apa yang bibi lakukan?" ucap Haechan berusaha untuk membuat perempuan itu berdiri dari posisinya.

"Tidak nak, biarkan seperti ini. Bibi akan melakukan apapun untuk Mark sekalipun bibi harus berlutut di hadapan mu dan kedua orang tua mu nak" ucap perempuan itu dengan bersungguh-sungguh, tulus dari lubuk hatinya.

"Maaf nak, maaf telah meminta mu untuk menjauhi putra bibi. Bibi menyesal telah melakukannya. Bibi kira Mark mampu melewatinya, ternyata bibi salah. Maafkan bibi nak"

"Tolong nak Haechan, tolong kembali pada putra bibi. Tolong bantu putra bibi melewati kesulitan yang dia hadapi. Dia sangat membutuhkan mu, Mark sangat membutuhkan mu nak. Bibi mohon"

Perempuan itu kembali bicara, air matanya kembali jatuh. Apa yang terjadi sebelumnya terekam jelas di kepalanya. Di mana Mark yang memohon untuk di ijinkan bertemu Haechan.

Haechan menatap kedua orangtuanya secara bergantian. Ia juga merasakan kesedihan yang di rasakan oleh kedua orang tua Mark, terlebih dia tadi melihat dengan mata kepalanya sendiri apa yang terjadi pada Mark.

Daredevil || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang