9. Daredevil

4.7K 477 17
                                    

Halloooo lagi ...

Double up tapi nggk tau nyambung atau nggk hehe 😊

Gk tau kapan bisa up lagi, keknya lama ... 🙏

But ...

Enjoy it 😘



Hari-hari berlalu cukup miris bagi Mark yang mendadak menjadi lelaki menyedihkan. Bagaimana tidak, orang baru bernama Sungchan dengan mudahnya bisa dekat dengan Haechan dan membuat lelaki manis itu tersenyum dengan cerah. Bukan seperti dirinya selama ini, yang setiap baru bertemu saja sudah membuat Haechan menekuk wajah manisnya dengan sangat kesal.

Selama ini Mark yang mengamati Haechan dari jauh ketika lelaki itu menghabiskan waktu bersama si culun bernama Sungchan. Mark tidak ingin menghapus senyum Haechan hanya karena melihatnya.

"Apa kau menyerah sekarang?" tanya GuanLin yang melihat Mark sedang menatap Haechan dengan Sungchan.

"Entahlah, sepertinya dia jauh lebih bahagia sekarang. Aku tidak pernah melihat Haechan tersenyum seperti sekarang" balas Mark dengan senyum mirisnya.

"Bro, don't be a sad boy. Cukup aku saja" GuanLin menimpali di sertai senyum mirisnya juga.

Mark terkekeh "If he's happy, I'm happy"

GuanLin balas terkekeh "Liar, big liar"

Kali ini Mark hanya tersenyum menanggapi perkataan GuanLin. Sakit memang melihat orang yang di cintai terlihat bahagia dengan orang lain. Tapi mau bagaimana lagi, dirinya sudah tertolak secara telak dan terang-terangan pula.

"Kenapa diam? Benarkan perkataan ku" kata GuanLin lagi yang tidak mendapati balasan dari Mark.

"Honestly, yes"  kata Mark dengan tawanya.

"Kenapa kau tidak langsung menyatakan perasaan mu kepada Haechan sebelumnya?" tanya GuanLin penasaran karena melihat Mark yang terlalu mengulur waktu.

"Aku sudah menyatakannya. Mungkin Haechan hanya menganggap ku mengerjai nya" jawab Mark jujur dengan mengendikan bahu.

GuanLin mengangguk paham "Karena selama ini kau memang suka mengerjainya"

"Ada yang lain?" tanya GuanLin lagi.

Mark yang masih mengamati Haechan menghela nafas pelan "Aku tidak suka jika orang lain mengganggu kesukaan ku di dunia racing. Termasuk Haechan" jawab Mark sembari menerawang.

Meskipun Mark mencintai Haechan, bagaimanapun juga Haechan termasuk orang baru yang hadir dalam hidupnya. Jika hobi nya sedari lama menjadi taruhan atas perasaan cintanya, sama saja dia mengkhianati dirinya sendiri.

"Aku tidak bisa jika harus mempertaruhkan apa yang aku jalani selama ini" lanjut Mark sembari tersenyum miris untuk kesekian kalinya.

"Apalagi setiap melihat kau dan Renjun, serta Jeno dan Jaemin. Aku belum siap menerima nya. Hubungan kalian rumit" jujur Mark atas apa yang ia lakukan selama ini.

"Sorry, I didn't mean to remind you about that" lanjutnya menatap GuanLin merasa bersalah.

GuanLin kembali tersenyum "It's okay, aku juga salah dan bodohnya aku tidak mengakui kesalahan ku" katanya dengan menundukkan pandangan.

"Dan apa yang terjadi membuat ku semakin yakin jika aku benar-benar mencintai Renjun hyung ..." GuanLin menjeda sejenak kalimatnya " ... Sesakit ini ternyata saat dia meminta mengakhiri hubungan yang kita jalani selama ini" lanjutnya melirih.

Mark menepuk bahu GuanLin pelan "Beri Renjun waktu untuk menenangkan dirinya begitu juga dengan mu. Dan setelahnya mulai semuanya dari awal" nasihat Mark pada anggota termuda kelompok mereka.

Daredevil || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang