57. Daredevil

3.2K 302 20
                                    

Beberapa hari sering berkunjung di rumah Mark, lelaki itu bersikap seperti yang di sebutkan oleh dokter yang menanganinya. Yaitu, gejala seorang penderita bipolar.

Gejala bipolar yang di tunjukkan Mark masih tergolong normal atau bahkan gejala yang di tunjukkan Mark memang tidak terlihat. Karena lelaki itu bersikap seperti kesehariannya selama ini.

Mark masih bisa berinteraksi seperti biasa meskipun terkesan tidak minat, masih bisa mengerjakan tugas-tugas nya. Yang terlihat dari gejala yang di tunjukan Mark adalah, lelaki itu mudah sekali marah. Membuat dokter menyimpulkan demikian.

Haechan masih memegang perkataan nya, dia akan tetap berada di dekat Mark apapun keadaannya. Meskipun harus menjaga jarak, tapi Haechan tetap membantu Mark semampu yang dia bisa.

Hari ini sepertinya Haechan melewatkan sesuatu. Kedatangannya di sambut oleh teriakan marah dari Mark. Meskipun Haechan masih berada di depan rumah, teriakan Mark bisa terdengar jelas di pendengaran nya. Dengan segera Haechan berlari untuk melihat keadaan Mark.

Sesampainya di kamar lelaki itu, dilihatnya Mama Mark sedang menangis. Sementara GuanLin dan Papa Mark sedang berusaha menjauhkan Mark yang sedang menghajar Jeno. Keduanya kesulitan untuk menenangkan Mark.

Haechan segera memeluk Mama Mark "Bibi, ada apa dengan Mark? Bagaimana dia bisa seperti ini?" tanyanya dengan menenangkan perempuan itu.

"Sebaiknya saudara Mark di bawa ke rumah sakit. Tindakan nya bisa membahayakan kalian" saran dokter.

"Nak tolong Mark, hentikan dia" tangis perempuan itu.

"Dokter apa yang terjadi?" tanya Haechan.

"Saudara Mark marah karena mendengar saya menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit. Tindakan nya sangat berbahaya jika ada perkataan yang memicu suasana hati nya menjadi buruk" jelas Dokter.

"Kenapa kau mengentikan ku, brengsek!! Dia tidak berhak menentukan apa yang terjadi pada ku!! Arghh sialan!!" marah Mark masih dengan menghajar Jeno.

Dokter sudah menyiapkan obat bius, namun perilaku liar Mark membuat nya kesulitan untuk menyuntikkan obat tersebut.

Kini giliran GuanLin yang menjadi sasaran amukan Mark. Dan Jeno yang berusaha untuk menghentikan lelaki itu. Sementara Papa Mark tidak bisa berbuat apa-apa, usahanya tidak berhasil. Tenaga nya terkuras untuk menghentikan putranya.

Haechan melepas pelukannya dari Mama Mark, dia mendekati ketiga lelaki yang sedang terlibat perkelahian. Ralat. Haechan mendekati dua orang yang sedang menjadi luapan emosi Mark.

"Haechan hati-hati" peringat Jeno, dimana Haechan mengangguk sebagai jawaban.

Baru hendak menyentuh bahu Mark, tubuh Haechan terjatuh karena Mark yang terdorong saat GuanLin memberi perlawanan.

"Brengsek!!" Mark meludah ke arah samping. Mengeluarkan darah dari mulutnya akibat tonjokan temannya.

Mark bersiap mengayunkan tangannya ke arah GuanLin lagi. Namun terhenti ketika melihat Haechan yang berdiri di depan temannya. Dimana Haechan yang menatapnya seolah menantang.

Mark menatap Haechan marah, tangannya yang bebas ia gunakan untuk menyingkirkan Haechan dari hadapannya. Mark mendorong Haechan hingga tidak menghalanginya untuk menghajar orang-orang yang menurutnya sangat menyebalkan. Haechan kembali di buat terjatuh.

Namun Haechan segera bangkit, dengan segera mengunci leher Mark dan membuat lelaki itu terlentang. Mark berontak akan tetapi Haechan berusaha mempertahankan posisinya, menduduki perut lelaki yang sedang mengamuk. Mengunci leher Mark, serta menahan tangannya. Tidak lupakan jika Haechan pernah mengikuti pelatihan boxing.

Daredevil || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang