After the Wedding ㅡ Regrets.

940 109 15
                                    

Pernikahan mereka sudah berlalu beberapa minggu yang lalu. Mungkin 2 minggu, jika Dirga tidak salah ingat. Semuanya berjalan dengan lancar, terlalu lancar malahan sampai Dirga dan Joanna sendiri bingung.

Jasa wedding organizer yang mereka pakai sangat mudah diajak berdiskusi dan melakukan pekerjaannya dengan sangat-sangat baik. Tidak seperti pernikahan kakaknya yang terkesan mendadak, kali ini mereka sudah menyiapkannya dengan sangat matang. Tidak ada insiden mami nya mengomel seharian karena masalah venue dan catering yang kurang seperti yang terjadi sebelumnya. Semuanya berjalan dengan baik, walaupun mantan Joanna yang paling Dirga hindari datang.

Sebenarnya secara tidak sengaja, sih. Karena memang Dirga mengundang semua anak kantornya untuk datang dan dia sendiri lupa bahwa Galendra juga bekerja di tempat yang sama dengannya. Kalau diingat, hampir semua orang yang mengenal kisah mereka bertiga kaget melihat kedatangan Galendra. Begitu juga dengan kedua orangtua Joanna yang sudah lama tidak melihat wajah itu berkeliaran.

Selain itu, semuanya aman terkendali sampai acara selesai. Dirga dan Joanna yang sudah secara sah berstatus suami-istri itu langsung pulang ke hotel tempat mereka menginap dan langsung jatuh tertidur ketika masing-masing dari mereka sudah membersihkan diri.

Tidak ada yang namanya malam pertama. Karena mereka benar-benar lelah waktu itu.

Sekarang, mereka sudah 2 minggu tinggal di rumah baru dan jauh dari orangtua mereka masing-masing. Namun meskipun begitu, Dirga tidak pernah membayangkan sama sekali dalam hidupnya kalau menikah, proses sebelum dan sesudahnya, serta after effect yang dialami akan seaneh tapi semembahagiakan ini. Secara bersamaan, kedua rasa itu anehnya hadir.

Aspek aneh mungkin bisa dia jelaskan dengan penggambaran seberapa seringnya dia kaget sendiri karena saat dia bangun, Joanna sudah berada di ruang tamu untuk melakukan yoga. Tidak jarang dia terdiam sebentar, bertanya-tanya ke dirinya sendiri kenapa Joanna berada di dalam rumahnya padahal masih jam segini. Tapi lama kelamaan dia baru tersadar kalau

Lah. Udah nikah ya.

Lalu... aspek membahagiakan. Aspek membahagiakan sebenarnya sangat simple dan sangat mudah ditebak. Dia bisa melihat Joanna hampir setiap saat, bahkan saat mereka tidur pun Dirga tidak perlu khawatir kalau Joanna akan hilang di pagi harinya seperti dulu. Suasana di rumah pun menjadi lebih hidup, jika dibandingkan dengan apartemen lamanya yang sangat minim dengan barang dan kehidupan.

Apalagi setelah menikah, mereka berdua juga sepakat untuk mengadopsi anak anjing.

Joanna yang memilih, Dirga mengiyakan.

Ya intinya, rutinitas mereka di tempat tinggal baru, di kota orang lain yang tidak terdapat sanak saudara sama sekali, membuat mereka harus berupaya lebih keras untuk menyamankan diri dengan keadaan sekitar. Terlebih lagi mereka adalah pasangan muda yang kalau kata oma nya Joanna sih masih panjang jalannya, tapi harus pelan-pelan juga lajunya karena siapatau ada lubang di jalan yang bisa membuat celaka.

"Sayang?"

Dirga secara tidak sadar malah melamun. Panggilan dari Joanna langsung menyadarkannya, padahal tadi dia berniat untuk memperhatikan Joanna yang sedang yoga pagi.

"Bengong muluu!"

"Suara instruktur yoga nya bikin ngantuk sih.."

Alasan saja sih, karena sebenarnya Dirga sedang memikirkan hal lain. Kedua matanya menatap foto pernikahan mereka berdua yang berada di atas televisi dan beralih ke sebelahnya, foto di mana Joanna mengenakan toga sambil tersenyum dan dirinya sendiri yang juga ikut tersenyum di sebelah Joanna, mengenakan kemeja batik miliknya.

inbetween | doyoung x joyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang