Gamophobia adalah ketakutan untuk menjalin komitmen dan menikah, hal itulah yang di derita gadis yang berusia genap kepala Tiga itu
Trauma masa lalu mengakibatkan dia menarik diri dari hal - hal seperti itu, ini sudah memasuki tahun ke lima sejak peristiwa yang mengakibatkan dia di vonis mengidap gangguan tersebut
Dikhianati tunangan serta seorang sahabat yang sangat dipercayainya.
Flashback
Pagi yang mendung, tentunya dengan awan hitam yang hampir menutupi sebagian langit kota Jakarta, sebuah Sedan Toyota Altis melaju dengan kencang membelah jalanan ibukota
" Brengsek "
Umpatan serta tangisan keluar dari mulut seorang gadis yang menyetir mobil tersebut, tak lama setelah itu dia memasuki pekarangan rumahnya dan memarkirkan sembarangan mobilnya di depan rumah
" Tyana?"
Sang Ibunda terkejut melihat kedatangan anaknya yang secara tiba-tiba berlari ke kamar dan disusul dengan suara debuman pintu yang ditutup dengan kencang
" kurang ajar, kalian semua jahat.. hiks..hiks.."
Keadaan Tyana saat ini sangat kacau, malam tadi dia memergoki dan melihat dengan mata kepalanya sendiri tunangan serta sahabatnya selingkuh
Sebenarnya sudah lama desas-desus beredar, bahwa tunangannya Ariandra main hati dengan salah satu sahabatnya Faira, tapi Tyana tidak mempercayai berita tersebut karena dia sangat mempercayai mereka berdua lagian tidak ada bukti sama sekali, dan dia memilih untuk tidak peduli dengan gosip yang tidak tau asal usulnya
Kemaren tepatnya Sabtu sore , dia mendapat panggilan telpon dari Citra bahwa dia melihat Ariandra dan Faira di sebuah penginapan puncak Bogor, karena kebetulan Citra, suami serta anaknya sedang menghabiskan akhir pekan bersama disana. Setelah mendengar itu dengan perasaan yang tidak tenang Tyana berangkat ke tempat yang sudah diberitahu Citra
Dan disanalah malam itu sebuah kenyataan menampar dirinya, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, bahwa kabar yang dia dengar selama ini adalah benar. Ditambah dengan pengakuan dari dua orang yang dia sebut sebagai tunangan dan sahabatnya itu.
Semalam suntuk mereka menyelesaikan permasalahan itu, kemarahan dan kekecewaan yang di rasakan Tyana sudah tidak bisa lagi di kontrol, tak ada jalan keluar. Permintaan maaf yang sudah tidak bisa di hitung dari Ariandra sang tunangan atau bisa kita sebut mantan tunangannya tidak bisa meluruhkan kemarahan Tyana.
Dan malam itu juga dia memutuskan untuk pulang ke Jakarta tapi Citra tidak mengizinkannya karena kondisi Tyana yang tidak stabil, akhirnya dia memutuskan untuk menginap sampai besok pagi
Saat Shubuh datang dia tidak sanggup lagi berlama-lama di sana dan memutuskan untuk segera pulang tanpa sepengetahuan Citra, untung saja dia selamat sampai Jakarta dan saat ini kondisi Tyana jauh dari kata baik-baik saja, semua isi kamarnya porak-poranda dia mengamuk sejadi-jadinya
Melihat itu, sang ibunda juga tak kuasa menahan tangis karena selama ini anaknya tidak pernah terlihat semarah dan sekecewa itu terhadap orang lain, dan hari itu juga pihak keluarga Tyana menghubungi pihak keluarga Ariandra dan memutuskan pertunangan mereka
Belum selesai dengan berita perselingkuhan itu, kabar mengejutkan sore itu juga datang menghampiri. Ariandra beserta Faira mengalami kecelakaan mobil yang naas nya langsung menewaskan dua manusia tersebut
Perselingkuhan yang tak bisa dimaafkan, permintaan maaf yang belum bisa diterima bahkan secercah kata memafkan-pun tak tergores sedikitpun di benak Tyana, kekasih yang di cintainya sudah hampir tujuh tahun dan sahabat yang sangat di percayainya selama ini telah mengkhianatinya dengan lancang, lalu apalagi yang bisa di lakukan seorang manusia biasa seperti Tyana
Pernikahan yang menghitung hari serta harapan yang sudah di rajut hancur begitu saja, rasa cinta yang tergantikan dengan rasa benci, tak ada lagi yang dia percaya
Depresi. selama enam bulan mengurung diri di kamar bahkan tak ada seorang pun yang bisa membujuknya saat itu.
Enam bulan dia merenung, memikirkan apa alasan mereka melakukan itu kepadanya dan apa kesalahannya selama ini terhadap dua manusia itu sehingga mereka mampu mengkhianatinya, menyalahkan diri sendiri dan juga menyalahkan mereka entah siapa yang bisa disalahkan, semua berkecamuk dikepalnya kalau memang dia yang salah, apa salahnya ? Semua itu tidak terjawab dibenaknya.
Selain itu kematian Ariandra masih belum bisa dia terima, selama tujuh tahun bersama walaupun rasa benci karena perselingkuhan itu menggunung tapi di lubuk hatinya yang paling dalam dia masih memiliki rasa cinta untuk tunangan brengseknya itu, dan karena itu juga dia membenci dirinya karena rasa cinta itu masihlah ada
Kala itu tepat dua bulan kepergian Arianda dia memberanikan diri membuka kontak pesan dari Ariandra yang mungkin tidak pernah lagi dibukanya setelah kejadian itu, terlihat disana ada satu notifikasi pesan, setelah dia lihat pesan itu dikirim di hari yang sama dengan kecelakaan itu terjadi, sepertinya sebelum kecelakaan itu Ariandra semlat mengirimkan pesan tersebut kepadanya.
-
"Tyana.. mungkin seribu kali maaf tak bisa menghapus kesalahanku padamu.
Maaf sudah melanggar semua janji.
Aku yang tidak bisa menahan diri untuk tidak jatuh hati kepada Faira, tapi aku juga tidak bisa melepaskanmu.
perasaanku kepadamu masih lah sama
Aku memang pengecut karena tidak bisa memilih dan menetapkan hatiku dan malah menyakitimu sedalam ini.Semuanya aku serahkan kepadamu, apapun keputusanmu aku terima
Dariku yang masih mencintaimu
Maafkan aku"
-
Setelah mendapatkan pesan itu, hatinya semakin hancur. Ariandra mengakui mencintai Faira tapi juga mengatakan mencintainya omong kosong apa ini, menyesal.. dia menyesal karena membuka pesan tersebut
Dan setelah enam bulan mengurung diri, akhirnya dia bisa bangkit dan meyakinkan diri bahwa itu memang jalan Tuhan untuk membuktikan bahwa Ariandra bukan lah yang terbaik untuknya begitu sebaliknya
Flashback End
Dia memang sudah bisa kembali menjalani hidup seperti biasa, namun efek yang dia terima dari permasalahan itu, sangat besar trauma yang dia dapatkan benar-benar mempengaruhi hidup dan dirinya. Bahkan sampai di vonis memiliki gangguan di hidupnya, tak mempercayai cinta serta hubungan yang di sebut pernikahan
Gejala yang ditimbulkan tidak lah main
-main setiap ada yang memiliki niat untuk mendekatinya semua bayangan masa lalu hadir di benaknya, keringat dingin bahkan degupan jantung yang tidak stabil serta gejala ketidaknyamanan lainnya itu yang di rasakanyaSudah banyak psikolog yang dia datangi, tapi tak ada satupun yang bisa dia percaya menangani fobianya dan yang terakhir adalah seorang psikiater yang di rekomendasikan Jevian kepadanya setahun yang lalu dan dari siniliah Jevian mengetahui gangguan yang di alami Tyana
Dan ini jugalah yang menjadi faktor sikap dinginnya pada setiap laki-laki yang mendekatinya
Sebenarnya Keluarganya juga mengetahui hal tersebut, tapi sang Ibunda merasa anaknya sudah baik-baik saja setelah melihat semua aktivitas yang dilakukan Tyana, bekerja dengan baik serta dia juga sudah bersosialisasi dengan baik
Semua itu benar adanya Tyana bisa bersosialisasi dengan baik dia memang menjalani hidupnya dengan baik-baik saja seperti manusia normal lainnya, tapi tidak dengan Traumanya oleh karena itu dia memutuskan untuk mencari pendonor Sperma untuk mendapatkan seorang anak tentunya tanpa sebuah komitmen yang di sebut pernikahan
Semua hal itu hampir saja terwujud, kalau saja Jevian menyetujuinya tapi semua itu tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena hal yang di ajukannya memang bukanlah sesuatu hal yang main-main apalagi Jevian juga mengajukan syarat yang menurutnya akan memicu Traumanya kembali.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun (Your My Medicine)
Romance"Dan. Opsi yang terakhir, aku akan tetap memberikan sperma ku kepadamu, tapi aku tidak akan menjamin hidupmu akan aman dari jangkauan keluargamu walaupun kamu melarikan diri ke Kutub Utara sekalipun." ------------------------------ "Ada kenyataan yg...