Dua Puluh Dua

23 7 1
                                    

.
.
.
.
.
.

Kenapa harus menikah? Pertanyaan yang selama beberapa tahun ini selalu berseliweran dalam benak Tyana, dia memang sudah cukup dewasa untuk memahami tujuan dari menikah itu sendiri salah satunya adalah untuk  menyempurnakan agamanya dan selain itu dia paham bahwa untuk menjalani hidup kita butuh teman; teman hidup.

Tapi bolehkah dia memilih menyempurnakannya dengan cara yang lain dan memilih tidak menginginkan teman hidup sesuai dengan pengertian yang selama ini di pahami semua orang ?

Dia tidak mau menjadi hamba yang durhaka pada Tuhannya, tapi bolehkah dia tidak mengikuti jalan itu di hidupnya, bolehkah dia memilih jalan lain saja?

Sejak kegagalan yang pernah di hadapinya sedikit pun tak ada lagi dia berniat untuk menjalin hubungan dengan siapapun apalagi menikah, mungkin memang lebih baik pergi dan menjalani hidup sendiri, dan mengenai keturunan dia memang lebih memilih untuk menjadi Ibu tunggal saja itulah yang dia rencanakan selama ini.

Dia tak menyalahi mereka yang menikah, karena dia sendiripun tak akan ada didunia ini andai orang tuanya tidak menikah dan dia sadar itu. Bahkan sedikitpun dia tidak menentang mereka yang ingin menikah hanya saja dia tidak ingin menjalani hal yang sama dengan orang-orang; memilih menikah.

Sejak pulang dari kantor Tyana masih termenung dengan pikirannya sendiri, bahkan ucapan Citra masih mengiang di telinganya yaitu mengenai kenyamanan yang dia rasakan saat bersama dengan Jevian, itu memang benar adanya dia tak menampik kenyataan itu, kenyataan dimana saat saat terakhir kali Jevian melakukan kontak fisik dengannya rasa takut yang selama ini dia rasakan saat berdekatan dengan laki-laki yang masuk kategori yang harus di waspadai menghilang begitu saja.

Sejak tawaran Jevian di rumah sakit mengenai pernikahan maka sejak saat itu jugalah Tyana mencap bahwa Jevian adalah salah satu laki-laki yang harus dia hindari, padahal selama ini dia sama sekali tidak memasukan Jevian dalam kategori laki-laki yang harus dia hindari tersebut tapi sejak lamaran tidak resmi itu rasa aman yang dia rasakan tidak lagi ada, Tapi yang dia herankan adalah mengenai keberanian Jevian yang masih tetap melancarkan aksinya untuk mendekati Tyana tidak seperti laki-laki lain yang mana ketika dia sudah memberikan sinyal menolak maka semua laki-laki itu pasti berhenti dan tidak berani lagi mendekatinya tapi berbeda dengan Jevian.

Bahkan dia sangat ingat mengenai keberanian Jevian saat mengobatinya saat sakit serta saat dengan beraninya dia menumpukan kepalanya di pundak Tyana padahal Jevian tau mengenai ketakutan Tyana tapi saat itu dirinya menyadari sepenuhnya rasa takut di dalam dirinya seakan pergi secara perlahan bahkan tremor yang dia rasakan sama sekali tidak muncul.

Aneh, itulah yang dia pikirkan saat itu.

Tapi setelah itu dengan segera dia melakukan penolakan yang secara tidak langsung dalam dirinya dan meyakinkan dirinya bahwa alasan kenapa dia tidak kambuh saat Jevian melakukan kontak fisik dengannya karena dia sudah kembali nyaman kepada Jevian layaknya rasa nyaman yang dia rasakan sebelum penawaran pernikahan itu terjadi atau lebih kepada rasa nyaman yang dirasakan seorang kakak kepada adiknya.

Dan karena keyakinan ini jugalah secara tidak langsung dia menolak bahwa rasa nyaman yang timbul bukanlah rasa nyaman yang dirasakan antara perempuan kepada laki-laki ; In a romantic way

Sebenarnya dia tidak bodoh untuk memahami itu, tapi dengan dia menanamkan keyakinan itu didalam dirinya maka sejak saat itu jugalah dia merasa tidak tenang serta gelisah dia seperti sedang membohongi diri sendiri dan sekali lagi dia tidak mau membenarkan itu karena dia masih menganggap itu hanya sebatas prasangka saja oleh karena itu dia bertekad untuk menemui Jevian sekali lagi untuk menyelesaikan masalah ini karena dia tidak mau semua ini semakin bertambah runyam.

Dan setelah semua ini selesai dia akan menyusun jalan hidupnya kembali. Karena rencanya untuk memiliki bayi dengan cara melalui proses inseminasi buatan tidak akan mungkin lagi terealisasikan.

Ya. Dia sudah memutuskan akan kembali menemui Jevian meminta sekali lagi untuk mengakhiri dan melupakan semua yang telah terjadi dengan begini hubungannya dengan Jevian akan kembali seperti dulu;teman biasa.

.
.
.
.

TBC

Sun (Your My Medicine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang