Tiga Puluh Sembilan

20 0 0
                                    

.
.
.
.
.

Setelah Isya tadi, Tyana merebahkan tubuhnya di kasur karena kondisinya memang belum bisa dikatakan stabil dan Jevian setelah makan malam dengan sang istri pamit kerumah sakit karena ada salah satu pasien yang  mendadak di operasi malam ini.

Tyana yang memang masih meminum obat serta vitamin membuatnya cepat mengantuk

Jam menunjukkan angka 22.17 Jevian yang segera pulang setelah melakukan operasinya nampak memasuki kamar mereka dan sebelum merebahkan tubuhnya dia membersihkan tubuhnya di kamar mandi, setelah lima belas menit akhirnya dia keluar dengan wajah serta pakaian yang nyaman.

Lalu dengan pelan dan berhati-hati dia merebahkan tubuhnya di samping sang istri yang sudah terlelap nyenyak.

Cup

Satu kecupan dia berikan di kening Tyana, dan itu sukses membangunkan istri cantiknya itu.

" Jev" suara serak khas bangun tidur keluar dari bilah bibir tipisnya.

" sshh.. maaf aku membangunkanmu?" Dengan pelaan Jevian mengusap kepala Tyana.

" Kamu udah pulang?"

" Udah sayang..ayo tidur lagi" sambil mengusap lembut rambut Tyana.

Tyana hanya menggeleng dan mendudukan dirinya sambil mencari sesuatu di nakas samping tempat tidurnya

" Aku haus" ucapanya dan setelah menenguk air di gelasnya dia menatap Jevian yang dari tadi tak pernah lepas memperhatikannya.

" Kenapa..hm" Belum sempat Tyana melanjutkan perkataannya Jevian yang dari tadi seolah tersihir dengan mata bulat serta bibir sang istri langsung saja memangut bibirnya dengan mesra.

Tyana yang mendapatkan perlakuan itu tentu saja kaget bukan main, tapi cara Jevian yang memperlakukannya dengan hangat membuat dia diam dan menikmati semua yang dilakukan Jevian pada bibirnya dengan sesekali membalas pangutan itu.

Cup

Setelah hampir lima menit menikmati bibir halus sang istri dia mengakhir ciuman itu dengan satu kecupan lembut di tempat yang sama.

" Gak ngode-ngode" sambil memanyunkan bibirnya Tyana memukul kecil pundak Jevian lalu membenamkan dirinya didalam selimut yang mana membuat Jevian tersenyum bahagia karena ulahnya itu mampu membuat Tyana malu walau istrinya itu  masih gengsi memperlihatkan rasa malunya pada Suaminya itu.

Jevian segera menelusupkan dirinya di dalam selimut Tyana dan memeluk istrinya itu dengan erat.

" Jev... sana ih"

" ih..ih.. malu ni yee"

" ngak sana gak.. hahah Jev.. stop it haha" Jevian menggelitik sang istri yang membuat kamarnya dipenuhi tawa Tyana;tawa pertama sang istri.

Setelah puas mendengar tawa sang istri dan melihat Tyana yang juga kelelahan karena ulahnya dia menyudahi candaannya.

" Sorry kamu capek ya?"

" ih kok baru nyadar" lagi - lagi Tyana memanyunkan bibirnya sepertinya itu kebiasaan sang istri apabila sedang merajuk dan Jevian baru tau mengenai kebiasaan Tyana yang satu ini, makin lama dia semakin dibuat jatuh cinta dengan Tyana padahal dia sudah lama mengenal Tyana tapi baru kali ini dia mengetahui sifat lain dari Tyana; ternyata hati memang mempunyai cara dan waktu untuk tersentuh.

Sun (Your My Medicine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang