Sore hari menuju senja di Kota X..Hisa yang baru saja pulang dari dance class, merasa jika tenggorokannya terasa kering. Di perjalanan pulang ia pun mampir ke sebuah cafe yang tak jauh dari gedung dance class nya, untuk sekedar membeli minuman pelepas rasa dahaganya sekarang.
Hisa memanglah hobi menari sejak ia duduk di bangku SMA. Ia banyak mendapatkan penghargaan dari hasil prestasi menarinya saat bersekolah di salah satu SMA ternama di Jepang. Setelah pindah Kewarga Negaraan, ia sesekali mengasah bakatnya hingga menjadi salah satu anggota terbaik di grup nya yang sekarang.
Tak hanya Hisa, sang kakak sepupu yang tak lain adalah Jisung, memiliki hobi yang sama & juga mengikuti kelas tari bersama ke-5 anggota DREAM yang juga memiliki hobi serupa. Meski memiliki hobi yang sama, namun Hisa & Jisung mengikuti kelas tari di tempat yang berbeda.
Hisa masuk ke cafe yang tak pernah sepi pengunjung tersebut, kemudian memesan sebuah minuman. Setelah mmemesan, ia duduk di salah satu meja kosong yang ada di sana sambil menunggu pesanannya selesai.
Siapa sangka dari arah meja pojok, terlihat para DREAM yang rupanya dari sejak tadi sudah ada di cafe itu namun tanpa seorang Jeno. Cafe yang Hisa kunjungi merupakan cafe milik senior yang juga sahabat sekaligus pendiri DREAM yaitu Mark Lee.
Saat tengah menunggu pesanan, tiba-tiba seorang gadis datang & menghampiri Hisa dengan wajah penuh amarah. Gadis itu menggebrak meja yang ditempati Hisa, membuat DREAM & pengunjung yang ada disana memusatkan perhatiannya pada mereka.
"Bukankah, itu Adik Sepupumu?" ucap Renjun, membuat Jisung menoleh ke arah Hisa berada.
Haechan berdiri & memeriksanya dari meja tempat mereka duduk untuk memastikan perkataan Renjun. "Benar, itu Hisa!" ujar Haechan.
"Apa yang terjadi?" JJisung melihat adik sepupunya yang tengah di maki seorang gadis tak dikenal.
Saat hendak berdiri untuk menghampiri Hisa, tiba-tiba dari arah pintu masuk Jeno datang & berjalan ke arah meja Hisa.
"Bukankah itu Jeno?" ucap Chenle, yang melihat salah satu sahabatnya tiba-tiba datang & ikut campur di sana.
"Dia ngapain sih?" timpal Haechan terheran-heran.
"Yang harusnya disana kan Jisung sebagai saudaranya, kok malah dia?!" Ujar Jaemin.
Renjun merasa heran saat melihat Jisung yang tersenyum sendiri merespon apa yang terjadi. "Ya! jisung-i, wae useo?" (hei! Jisung, kenapa kau senyum-senyum?)
Sementara itu di meja tempat Hisa berada. Bertambah kedatangan seorang pria lain yang tidak lain adalah pacar gadis yang memaki Hisa. Rupanya terjadi kesalah fahaman diantara pasangan itu, di mana sang pria yang merupakan teman satu kelas tari Hisa itu, mengarang fakta jika Hisa menyukainya, dengan harapan dirinya dapat lepas dari gadis itu & dapat mendekati Hisa secara leluasa.
Setalah mendengar alasan sang pria tiba-tiba saja Jeno bereaksi diluar kesadarannya.
"Apa kau pikir, dirimu tampan?!" Jeno mendelik ke arah sang pria, yang terlihat lebih pendek darinya. Dengan wajah setengah tertutup topi hitam yang bertengger di kepalanya.
Hisa merasa terkejut dengan respon Jeno yang tiba-tiba.
"Yeogi!" (sini!) Jeno merangkul leher pria itu & membawanya ke sebuah cermin bundar yang menempel di dinding cafe, "lihat! Apa menurutmu kau tampan & rupawan?"
Pria itu merasa kebingungan. "Tentu saja! Itu sebabnya aku memilih Hisa sebagai target pacarku selanjutnya." Balas pria itu penuh percaya diri & tidak tau malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE
Fanfiction[18+] beberapa bagian akan mengandung unsur 18+. Tidak ada maksud menjatuhkan atau melecehkan. Harap bijak dalam menanggapi & bersikap. Katanya kalo cewek cowok selalu gak akur itu tandanya mereka belahan jiwa di masa lalu, dan akan jadi pasangan ba...