Mungkin di beberapa bagian akan ada unsur atau perilaku yang tak pantas untuk ditiru di kehidupan nyata.
Tidak ada maksud melecehkan atau menjatuhkan siapapun, harap pembaca bijak dalam menyikapi & membaca.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
***
Nasihat bijak ini pernah saya dengar..
'JATUH CINTA SAJA TIDAK CUKUP UNTUK BAHAGIA. HATI & LOGIKA HARUS DI SERTAKAN KETIKA MEMUTUSKAN UNTUK MENINGGALKAN, ATAU BERSAMA SESEORANG.. '
Perasaan berbunga-bunga kini sedang di rasakan Yeonjun, tak hentinya Ia menatap pantulan dirinya dari dalam cermin dengan wajah amat berseri-seri. Sambil memandangi tiap inci wajahnya, sesekali Ia memuji penampilannya yang rapi & wangi hari itu. "Choi Yeonjun, aku terima lamaranmu".
Tak hentinya dirinya ber cosplay seolah-olah tengah menjadi gadis yang menerima pinangan dari seorang pria. Ia kemudian berdeham beberapa kali lalu kembali berbicara dengan cermin seraya menepuk-nepuk wajahnya ringan. "Yeonjun.. Tenangkan dirimu". Ucapnya kembali.
Dia amat gugup sekarang, karna hari ini dirinya akan bertemu dengan gadis yang telah lama jadi idamannya sedari masih duduk di bangku perkuliahan yang tidak lain adalah Park Hisa. Dia berniat untuk menyeriuskan niat hatinya dengan mengajak Hisa menjalani hubungan serius bukan sekedar pacaran yang menurutnya amatlah membuang waktu.
Karna terlalu yakin dengan perasaannya, Ia bahkan lupa jika Hisa adalah seorang primadona dimana sosoknya selalu menjadi rebutan para pria yang tidak main-main. Saking terlalu yakinnya Yeonjun pun tak tahu jika kini sang Aphrodite akan di persunting Raja pilihannya dalam waktu dekat, yang sudah lebih dulu berhasil merebut hatinya dari sekian banyaknya pria yang jatuh hati pada sosoknya yang luar biasa & berhasil merebut restu para Prajurit Park yang tak dapat di lakukan oleh pria lain.
Setelah selesai dengan semuanya Yeonjun bergegas pergi dari apartemennya sembari menyabet kunci motor yang ada di atas meja, Ia berjalan keluar dari apartemennya menuju lift. Begitu sampai di area parkir, Ia langsung menaiki motornya & memacu kendaraannya menuju jalanan.
Di tengah perjalanan tiba-tiba ponselnya bergetar, Yeonjun seketika membawa motornya menepi ke pinggir jalanan untuk mengangkat telpon. Ia kemudian merogoh saku jaketnya & mengeluarkan ponsel miliknya. Tiba-tiba senyum menyeruak di balik helm full face yang menutup kepalanya. "Hisa..?". Ia segera membuka helm yang menutupi wajah & kepalanya.
Dengan wajah berseri-seri Yeonjun kemudian mengangkat panggilan dari Hisa."aku sedang di perjalanan, mungkin akan sampai bberapa menit lagi". Yeonjun mematikan panggilannya & kembali memakai helmnya, kemudian memacu kendaraannya dengan kecepatan bak di lintasan.
Dengan kecepatan seorang Racer, Tak butuh waktu lama Yeonjun sudah sampai di depan sebuah cafe & resto terkenal di kota X. Tanpa basa-basi Ia berjalan masuk menuju resepsionis setelah memarkir kendaraannya. Setelah mendapat informasi dari waiters, Yeonjun kemudian celingukan memeriksa seluruh resto itu dengan kedua matanya mencari Hisa.
Senyum pun terukir di wajah Yeonjun saat menangkap sosok cantik dengan rambut terurai tengah menatap ke luar jendela resto yang tidak lain adalah Hisa. Sambil merapikan penampilannya Ia berjalan mendekati meja Hisa dengan senyum yang tak luntur di wajahnya.
"hai.. ". Sapa Yeonjun begitu berdiri di dekat meja tempat Hisa duduk. Hisa kemudian menolehkan pandangannya dari luar kaca ke arah Yeonjun. "maaf aku lama..". Lanjut Yeonjun begitu Hisa telah menoleh ke arahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE
Fanfiction[18+] beberapa bagian akan mengandung unsur 18+. Tidak ada maksud menjatuhkan atau melecehkan. Harap bijak dalam menanggapi & bersikap. Katanya kalo cewek cowok selalu gak akur itu tandanya mereka belahan jiwa di masa lalu, dan akan jadi pasangan ba...