Capt 24 🔞

99 6 0
                                    


Di beberapa bagian mungkin akan ada unsur dewasa & mungkin tidak patut di contoh. Terutama anak di bawah umur
Tidak ada maksud melecehkan atau menjatuhkan Harap pembaca bijak dalam membaca & menyikapinya
Atas segala perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.

Happy Reading😊






***


Senja menjelang malam di sebuah pusat perbelanjaan kota X yang padat di tengah ramainya orang berlalu lalang, Jeno terlihat kerepotan membawa kantong belanjaan yang memenuhi kedua tangannya, sementara Ibu & sang kakak perempuannya tengah sibuk memilih perhiasan di salah satu outlet perhiasan ternama disana.

Mood Jeno terlihat buruk karena lelah & harus membawa barang belanjaan banyak. Ia kemudian berjalan menuju sebuah tempat duduk yang tak jauh dari outlet tempat Ibu & kakaknya sekarang, sambil mengistirahatkan pinggang & kakinya yang pegal karena terus berjalan mengikuti sang Ibu & kakak perempuanya dari satu toko ke toko lainnya.

Sambil duduk Ia mengambil botol air minum & membukanya, kemudian meminum beberapa teguk air mineral yang ada di botol tersebut untuk sekedar membasahi tenggorokannya. Saat tengah duduk beristirahat sambil memperhatikan orang-orang yang tengah hilir mudik, mata Jeno menangkap sosok yang tak asing untuknya tengah berjongkok di depan sebuah butik dengan wajah amat bad mood.

Sebuah senyuman eye smile menawan tiba-tiba saja terlukis di wajah tampan Jeno yang setengah tertutup topi putih yang Ia kenakan untuk menutupi kepalanya, begitu melihat sosok tak asing itu tengah berdiri & menendangi pelan sebuah manekin yang ada di luar butik tersebut.

Jeno sejenak melirik ke arah outlet perhiasan yang tengah di kunjungi sang Ibu & kakak perempuannya itu & memastikan jika mereka masih sibuk dengan kegiatan memilih-milih perhiasannya. Dengan langkah santai, Ia berjalan menuju sosok yang tadi Ia lihat di depan butik dengan senyum yang tak luntur dari wajah tampannya.

Saat tengah sibuk mengumpat & menendang manekin, Jeno menarik lengannya menuju blok toko belakang yang terlihat tutup & sepi sambil menyandarkan tubuh wanita yang tidak lain adalah Hisa di tembok toko yang ada disana. Mata Hisa membelak dengan mulut terbekam tangan besar Jeno, sementara itu Jeno terlihat celingukan memastikan situasi.

Karna kesulitan bernafas, Hisa kemudian menarik tangan Jeno menjauh dari wajahnya kemudian menggigitnya.

"aya ayaaa..!!". (aaduduh!!) Ringis Jeno pelan, seketika Ia menarik tangannya dari gigitan Hisa.

"nal juigo sipeo?!". (kau mau bunuh aku ya?!) bentak Hisa.

"geuleongeo aniya". (bukan gitu) Jeno meniupi tangan yang sempat Hisa gigit tadi.

"geuligo mwo?!". (trus apa?!) Hisa mendelik pada Jeno dengan sengitnya.

"aku.. Aku terlalu senang karna akhirnya bisa bertemu denganmu".

Seketika mimik Hisa berubah mendengar kata-kata manis & terkesan malu-malu dari Jeno, semnyum pun terkembang di wajah cantiknya. "bogosipeoyo?". (kangen ya?)

"hm.. ".Jeno mengangguk sambil tertunduk menyembunyikan senyum menawannya karna malu-malu.

"aa.. Neomu gwiyeowo!". (aaa.. Manisnya!) Hisa mencubit kedua sisi pipi Jeno dengan gemasnya.

APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang