Capt 06

75 9 0
                                    


***

Pagi hari menjelang siang..

Udara sekitar mulai terasa meng hangat di temani cicitan burung. Di sebuah bangku taman kampus terlihat Hisa tengah fokus dengan laptop yang ada di pangkuannya.

Rona damai yang selalu di suguhkan dari paras cantiknya, membuat siapa saja tak sadar akan menarik senyuman saat menatapnya. Begitu pun yang di alami Jisung saat itu, perlahan kakinya melangkah dengan senyum terurik di wajah tampannya menghampiri sang adik sepupu, kemudian duduk di sampingnya.

"Anyeong uli Aphrodite!" (halo Aphrodite kami) sapa Jisung lemah lembut.

kemudian di respon lirikan manja dari pemiliki iris mata kebiruan itu, di bumbui tawa kecil manisnya.

"Tidak biasanya Oppa bersikap manis, ada apa?"

"Aku dengar, kau di ganggu pria asing kemarin, right?"

Hisa mengangguk ringan merespon pertanyaan Jisung.

"Di mana? Kau ingat ciri-cirinya? Seperti apa? Berapa orang? Tell me!" Jisung menyerbu Hisa dengan pertanyaan bertubi, dan ekspresi wajah panik.

Alih-alih menjawab, Hisa justru menertawai ekspresi panik yang terpampang jelas di wajah tampan Jisung.

"Kok, ketawa?"

"You look so cute when you panic, Oppa!" Hisa terkekeh melihat wajah Jisung sekarang. "Jangan khawatir. Aku baik-baik saja kok!"

"Jangan berbohong padaku, aku janji akan mengutamakanmu terlebih dahulu mulai sekarang." ujar Jisung penuh sesal, seraya menyatukan tangannya kedepan. Lalu merunduk seperti memohon di hadapan Hisa.

Hisa menggenggam tangan besar Jisung dengan kedua tangan kecilnya, lalu tersenyum.

"Ie, don't be like that. Kau punya urusan & duniamu sendiri, kau harus mementingkan dirimu lebih dulu Oppa. Aku gak mau kau di jauhi orang-orang karena selalu mementingkanku, aku tau kau menyayangiku tapi aku juga mau Oppa sayangi diri Oppa & juga peduli pada orang lain, bukan cuma aku." Jelas Hisa.

Jisung pun tersenyum, lalu membelai kepala & rambut Hisa penuh sayang.

"Kau sudah besar ya sekarang, aku jadi terharu," Jisung merasa tersentuh.

Memudian di sambut senyum cerah Hisa, "Tentu saja. Aku tidak mau terus di khawatirkan kalian, para prajurit militer Grandpa!"

"Kau, tau?"

"Tentu saja. Grandpa selalu memarahi kalian kalo aku dapat masalah, benarkan?"

Jisung pun mengangguk sambil tersenyum.

"Gomen'ne Oppa, kalian pasti kesal padaku." (maafkan aku kak)

"Ani, kami justru sangat menyayangimu. Kau itu anak perempuan satu-satunya di keluarga Park, & kami bertanggung jawab atas ke amananmu."

"Eummmmm.. Aishitemasu.. Para prajurit militer Grandpa!" Hisa memeluk gemas Jisung, yang di respon toyoran ringan oleh Jisung.

"Oppaaa.. !" rengek Hisa dengan manja.

Jisung kemudian mencubit hidung lancip adik sepupunya itu dengan gemas.

Kemudian di kantin kampus..

Jisung & para sahabatnya tengah berkumpul untuk makan siang, sambil mengobrol ringan. kecuali Jeno & Jaemin yang memang saat itu sibuk dengan tugas mereka.

APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang