capt 26 'Akhir Luka 2'

34 6 0
                                    

**

Begitu semua orang yang ada di sana tengah menikmati euporia kebahagiaan tiba-tiba saja sosok Yeonjun hadir di tengah-tengah euporia itu membuat sahabat Jeno merasa heran & bingung dengan kehadirannya yang terkesan agak ganjil, mengingat baik mereka ataupun Jeno tidaklah dekat dengan sosok Yeonjun.

"ya! Bukannya dia alumni satu kampus kita?". Bisik Renjun pada Haechan yang tengah asyik berteriak heboh mengangkat gelas minumannya.

Seketika Haechan menoleh ke arah Yeonjun yang kini tengah berdiri beberapa meter di depan mereka yang tengah ber euporia bersama Jeno & Hisa.

"mau apa dia? Memangnya dia di undang ya? Bukannya hanya orang-orang terdekat saja yang ada disini?". Ujar Chenle yang merasa heran dengan kedatangan orang yang menurutnya sama sekali tak dekat dengan Hisa maupun Jeno.

Bisikan para sahabatnya pun memancing perhatian Mark, Jaemin, & Jisung.

"mereka bertiga lagi bicarain apa sih?". Tanya Jisung amat penasaran.

Tanpa menjawab pertanyaan Jisung, Mark berjalan mendekati ke 3 sahabatnya itu. "kalian lagi bicarain apaan sih?".

Seketika ke 3 sahabatnya menoleh pada Mark kemudian kembali menolehkan pandangannya pada Yeonjun, seolah memberitahu jika mereka kini tengah membicarakan ke hadiran dirinya yang terkesan sangat ganjil.

Mark mengernyit begitu melihat sosok Yeonjun, pasalnya Ia tak tau & tak mengenalnya. "siapa pria tinggi itu?".

"dia itu teman se fakultas denganku dulu di Universitas". Haechan menjawab penasaran Mark.

"aa.. Gitu, terus kenapa kalian menatapnya aneh gitu kalian gak nyapa dia?".

Mereka ber 3 hanya saling lempar tatapan satu sama lain lalu mengangkat bahu. Melihat respon sahabat nya yang terkesan aneh & enggan Mark kemudian menatap Yeonjun yang masih berdiri di sana.

"Hyeong gak tau ya?".

"apa?!".

"dia itu menyukai Hisa dari saat masih jadi mahasiswa".

Ucapan Chenle sontak membuat Mark terkaget-kaget. "mwo?! Jinjja?!". (apa?! Benarkah?!) Renjun & Haechan mengangguk menegaskan perkataan Chenle.

Saat tengah sibuk membicarakan Yeonjun, Jeno yang diliputi rasa penasaran melihat ke 4 sahabatnya yang tak kunjung kembali bergabung itu menatap ke arah depan.

Betapa kagetnya Ia saat melihat sosok Yeonjun sudah ada di sana tanpa Ia sadari.
"dia..?! Mau apa dia di sini?". Pekik Jeno, Hisa yang berada di sampingnya sontak menoleh ke arah depan.

Dengan langkah agak kesal, Jeno berjalan menuju hadapan Yeonjun. "mau apa kau?!".
Suara Jeno yang terdengar agak tak bersahabat membuat semua mata fokus menyoroti mereka yang tengah berdiri berhadapan. Seketika suasana riuh berubah hening sejenak.

"apa ada yang mengundangmu?!". Lanjut Jeno

Yeonjun hanya diam tanpa kata merundukan pandangannya. Hisa yang melihat itu segera menghampiri mereka di bantu Jisung sang kakak sepupu agar mempermudah langkahnya saat harus kerepotan dengan gaunnya.

"aku.. Aku yang mengundangnya".

Suara Hisa yang tiba-tiba membuat Jeno menoleh dengan kerutan di dahinya. "apa?! Tapi kenapa?!".

"kau jangan takut, kedatanganku kemari bukan untuk merusak hari bahagiamu.. ". Suara Yeonjun kini mulai terdengar.

Seketika Jeno kembali menoleh & menatapnya. "lalu untuk apa?!". Balasnya amat sengit.

APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang