capt 01

152 11 0
                                    


Di halaman parkir Kampus, para Mahasiswa Universitas dibuat geger oleh Jisung. Pasalnya jok motor belakangnya yang sering tak berpenghuni tiba-tiba hari ini di huni oleh Hisa.

Setelah kejadian tak menyenangkan beberapa waktu lalu yang menimpa Hisa, ayah dan ibu Jisung menyuruhnya untuk senantiasa menjaga Hisa agar kejadian itu tak terulang kembali.

Satu Kampus dibuat heboh oleh mereka, begitupun para anggota DREAM yang tidak lain adalah teman-teman Jisung. Mereka tak hentinya menyerbu Jisung dengan pertanyaan yang membuat Jisung pusing. Karena pusing dengan pertanyaan-pertanyaan temannya, Jisung akhirnya menceritakan semuanya pada mereka secara detail.

"Jadi, Mahasiswi cantik itu Adik Sepupumu?" ujar Chenle tak percaya dengan apa yang diceritakan Jisung.

"Woah.. Kau merahasiakan ini dari kita?!" timpal Haechan yang agak kecewa dengan pengakuan Jisung saat itu

"Eh, tunggu deh. Bukannya dia satu gedung dengan Jeno?" terka Jaemin.

"Dari pada itu.. Kapan kau kenalin dia ke kita, siapa tadi namanya?"

"Hisa, Park Hisa!" ucap Jisung dengan jelas.

"A ne, kapan kau kenalkan dia pada kita?" kata Renjun penuh harap dan senyum percaya diri.

"Gak akan!" tukas Jisung, menolak mentah-mentah permintaan mereka yang ingin mengenal Hisa lebih dekat.

Mereka pun merespon penolakkan dari Jisung dengan desisan & toyoran candaan.

sementara itu di perpustakaan..

Hisa yang tengah mencari bahan materi untuk tugasnya, dipertemukan dengan salah satu teman Jisung yang terkenal jutek dan bermulut tajam di DREAM, yaitu Jeno. Hisa yang ceroboh & panikkan tak sengaja menjatuhkan buku-buku tebal yang ia bawa tepat dikaki Jeno, yang saat itu tengah berdiri sejajar di hadapannya. Seketika Jeno marah & meringis kesakitan membuat pengunjung Perpustakaan menengok ke arah mereka.

"S-sumimasen !!" teriak Hisa, membungkuk di depan Jeno dan memecah kesunyian perpustakaan.

Jeno kaget dengan suara Hisa yang terdengar menggema di kesenyapan ruang Perpustakaan itu. Karna dianggap mengganggu, mereka pun diusir keluar dari sana.

"Sumimasen, sumimasen.." (maafkan saya, maafkan saya) ucap Hisa yang terus menerus membungkuk berkali-kali pada penjaga perpustakaan, sampai pintu Perpustakaan pun tertutup rapat.

Jeno yang merasa aneh dengan tingkah Hisa yang terlampau sopan itu, diam-diam menertawakan tingkahnya yang menurutnya amat konyol & berlebihan.

"Ya! sampai kapan kau mau terus hormat seperti itu?" tanya Jeno.

Hisa pun tersentak, lalu menegakkan tubuhnya & menatap Jeno.

"Mwo ?" (apa?)

Hisa gentar & menggeleng cepat, lalu kembali membungkuk meminta maaf, membuat Jeno jengah dengan kelakuannya.

"Ya, Geumanhae! " (hei! Hentikan!) Tegas Jeno, membuat Hisa tersentak & kembali membungkuk spontan.

"Kau gak dengar ya, aku bilang apa?! Aku bilang berhenti membungkuk dan meminta maaf!" Teriak Jeno kesal.

APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang