capt 14

64 8 0
                                    

Park Jun Business ManAnak laki-laki bungsu keluarga ParkSuami Shiho EdogawaAyah Issa & HissaPaman Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jun
Business Man
Anak laki-laki bungsu keluarga Park
Suami Shiho Edogawa
Ayah Issa & Hissa
Paman Jisung

Mungkin di beberapa bagian mengandung kata-kata kasar. Tidak ada unsur menjatuhkan atau merugikan. Mohon bijak dalam membaca
Happy Reading😊

💚💚💚

Senja menuju malam di rumah kediaman kedua orang tua Hisa..

Terlihat Shiho tengah menata hidangan di atas meja makan bersama asisten rumahnya. Tak lama Issa sang anak sulung muncul menuruni anak tangga dengan santainya kemudian berjalan ke arah meja makan, di susul sang Ayah yang baru saja muncul dari ruang tengah.

"mana Hisa?". Tanya Jun yang menyadari jika sang bungsu tak terlihat berada di sana tak seperti biasanya.

"dia bilang akan pulang sebentar lagi". Balas Shiho seraya menuangkan air ke dalam gelas milik suaminya.

"memangnya dia kemana, eomma?". Tambah Issa sambil mencomot makanan yang telah tersaji & tertata rapi di tengah meja makan.

"cuci dulu tanganmu, dasar jorok!". Kebiasaan buruk Issa yang selalu mencomot makanan sebelum mencuci tangannya tak pernah di sukai Shiho hingga tak jarang dirinya selalu memukul tangan nakal putranya itu setiap mereka makan bersama.

"iya, iya.. ". Setelah dapat pukulan dari sang Ibu, Issa kemudian berjalan dengan malas menuju wastafel di dapur untuk mencuci tangannya.

Tiba-tiba suara bell pun terdengar dari arah pintu utama. Tanpa menunggu perintah sang asisten rumah dengan sigap segera berjalan menuju arah pintu. Tak lama setelah itu munculah Hisa yang di susul Jeno dari belakangnya.

"kami pulang!!". Ucap Hisa ceria sambil berjalan mendekati Shiho kemudian mencium pipinya.

"selamat datang". Jawab Jun & shiho beriringan. Jun kemudian menebar senyum saat melihat Jeno yang baru saja muncul setelah putrinya. "oh ada Jeno juga ya?".

Sontak Jeno tersenyum kemudian memberi hormat pada kedua calon mertuanya itu. Dari arah dapur munculah Issa dengan raut muka snewen karna sang adik yang baru saja kembali. "ya! Darimana saja kau? Kau nggak lihat ya ini waktunya apa?!". Ujar Issa dengan sengit sambil menunjuk arloji yang ada di pergelangan tangan kanannya.

Dengan tatapan malas Hisa hanya membalikan badannya menghiraukan ocehan Issa yang seperti orang tua, tanpa berniat membalas ocehannya. Jeno hanya menanggapi suasana itu dengan kikuk tanpa kata.

"kalau begitu aku pulang dulu". Gumam Jeno pada Hisa.

"lho? Kenapa buru-buru? Ikutlah makan dulu bersama kami, kau pasti belum makan malam kan jeno?".

APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang