002

118K 10.9K 143
                                    

Yok votenya jangan diloncat-loncat!

Pendek dulu ya guys, part 3 baru panjang.
Jangan lupa tinggalkan jejak vote baru komen!!!

Tandain typo guys!

*****

Selalu seperti ini, dia selalu duduk diruang tamu saat dirinya kembali. Sekarang tara tau, dia menunggunya. Menunggu tara kembali

Dimasa lalu tara tidak tau jika dia sedang menunggu kepulanganya, tidak tau jika dia peduli dan mengkhawatirkanya. Dia sangat dingin, hingga bahkan orang tidak tau jika dia memiliki rasa empati

Dan setelah melihat lebih dalam, tara melihat lingkaran hitam dibawah matanya. Tara membuang wajahnya, hidungnya masam, kala tau suaminya sekarang tidak tidur semalaman hanya untuk menunggunya

Dulu dia selalu pergi saat tara tiba dirumah, dia mengira bahwa alarick tidak ingin melihatnya. Tanganya bergetar, lalu mengepal untuk menahan tangisnya yang akan keluar

Lelaki itu melihat tara menghindari tatapanya, lalu tangan mungilnya terkepal erat. Bulu matanya menurun, matanya berkilat entah karna apa, dia beranjak dari duduknya lalu berjalan keruang kerja. Tempat yang setiap harinya ia habiskan dengan mengurus berkas-berkas.

Tara mengulurkan tanganya mencoba menghentikannya, tapi niatnya ia urungkan, dia harus pelan-pelan mendekatinya agar ia tidak merasa curiga.

**

Tara memandang pintu coklat didepanya, sudah hampir malam dan dia belum juga keluar dari ruangan itu. Tara menghela nafas panjang, bahkan ia mungkin belum makan

Memberanikan diri, tara mengetuk pintu tiga kali. Tidak ada tanggapan sama sekali, lalu ia coba membuka pintu tanpa ijin. Menyembulkan kepalanya, ia melihat alarick sedang duduk dikursinya dengan mata terpejam, bahunya bersandar dikursi kerja dengan kepala mendongak terasa tidak nyaman untuk dilihat

Tara melangkah perlahan agar tidak menimbulkan suara. Setelah dia ada dihadapanya tara memandang lekat wajah alarick, matanya kembali panas saat mengingat ia mati bersamanya

"ada apa?" suara serak itu sukses membuat tara terlonjak dan bangun dari lamunanya

"em em ak aku... Aku hanya ingin mengingatkanmu untuk makan. Sepertinya kamu belum makan"

Alarick menatap lekat istri yang ia nikahi secara paksa, baru pertama kali ia mengambil inisiatif untuk mendekatinya selama satu tahun pernikahanya, dan bahkan mengingatkanya untuk makan. Ada rasa manis dihatinya saat mendengar kepedulianya, tapi ia juga tidak bisa begitu saja percaya padanya, tidak mungkin istri yang selama ini tidak peduli dan bahkan berselingkuh dibelakangnya tiba-tiba mau memperhatikanya selayaknya suami istri normal

Dia menikmatinya. Menikmati perhatianya, tapi dia tidak akan mudah percaya. Karna dia takut ini hanya trik untuk pergi darinya, dan dia tidak akan pernah membiarkan itu terjadi

"aku lapar!" seru tara disertai kegugupan yang tidak bisa ditutupi

Tara melihat alarick melambaikan tangan padanya, tau bahwa dia menyuruhnya untuk mendekatinya

Tara berjalan perlahan menghampiri alarick lebih dekat, tapi tiba-tiba tanganya ditarik dan ia duduk dipangkuan alarick

Jadi apa? Jikapun ini adalah salah satu trik istrinya, alarick akan memanfaatkan ini

Jantung tara melonjak cepat. Alarick memeluk tara erat, tidak ada kecanggungan sama sekali. Berbeda dengan alarick yang santai, tara butuh waktu beberapa saat untuk mengembalikan ketenanganya, hanya... Ia tak menyangka, alarick akan langsung memeluknya seperti ini. Seperti dua orang yang setelah sekian lama tak bertemu lalu memeluk untuk melepas kerinduan

Tara memandang wajah alarick yang terpejam. Terlihat damai, baru kali ini tara melihat dia sedamai ini

Melihat alarick setenang ini, tara mengambil inisiatif mengalungkan lenganya dileher lelaki itu, lalu menyembunyikan wajahnya didada bidang alarick

Dia ingin memeluk alarick seperti ini, dia merindukanya, ingin memeluknya selalu dan mengucapkan kata maaf berulangkali padanya. Tara memejamkan matanya, menghirup aroma tubuh alarick

Saat ini mata yang tadinya terpejam terbuka secara perlahan, matanya semakin gelap dari biasanya, ada kilatan posesif yang tidak terlihat. Tangan kekarnya semakin mengeratkan pelukanya dipinggang ramping tara, membungkus tubuh mungil itu, seakan ingin menjadikanya satu denganya

"apakah kau lapar?" alarick bertanya dengan tangan yang mengelus rambut halus tara

"hum" gumam tara tanda persetujuan

"ayo makan"

"baiklah"

Tara ingin melepaskan pelukanya, tapi lelaki itu malah semakin mengeratkan pelukan mereka, hingga tara tak bisa bergerak sedikitpun

5 menit

10 menit

20 menit

30 menit

Barulah alarick melepaskan pelukan mereka lalu menurunkan tara dengan lembut

"ayo kita makan" kata alarick, lengan Kekarnya kembali membungkus pinggamg tara seakan tak mau melepaskanya. Hanya, dia takut tara akan berubah seperti dulu acuh tak acuh. Meskipun ia tau ini mungkin hanya triknya, ia akan selalu menikmati setiap hal tentangnya

Karna apapun hal yang dilakukan tara untuk pergi darinya, ia tidak akan pernah membiarkanya berhasil

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang