009

95.1K 7.9K 194
                                    

Selamat malam para jomblo!!

Cie siapa yang udah kangen banget sama suami aku? (alarick) 🤣

Mau ngingetin aja nih, sebelum baca ada baiknya vote dulu takut lupa, komen juga biar rame, siapa tau aku makin rajin up-nya hehe. Share juga ya ketemen-temen kalian

Dan yang lebih penting. Jangan lupa follow akun ayy oke?!

Oke selamat membaca sayang-sayangku muach😘

Typo bertebaran ya, hati-hati saat membaca!

Note: sebelum baca part ini siapkan hati dan jantung kalian oke?

Oke go!

🌹🌹🌹

Diruang kerjanya alarick berdiri memandang pemandangan kota malam, tubuhnya masih dibalut jas seperti biasanya.

Dilihat dari belakang, punggung lebar lelaki itu tegak seperti puncak gunung es yang tidak mudah didekati. Diantara jari tangannya ada benda asing yang jarang sekali ia sentuh.

Sesekali dia menghirup benda kecil itu. Orang akan tau saat melihat wajahnya jika dia sedang mengalami masalah berat.

Meski wajah itu tidak menampilkannya secara langsung, kefrustasian diantara alisnya mengatakan yang sebenarnya. Lipatan di kening alarick semakin menyatu, lelaki itu membuang rokoknya kasar.

Membuka jas yang membalut tubuh kekarnya, hingga tersisa kemeja biru awan yang semakin memperlihatkan otot-otot dilengannya. Bahkan mungkin wanita akan malu saat melihat dada bidangnya yang tercetak jelas karena ukuran pakaiannya yang terbilang pas.

Dia mengangkat pergelangan tangannya yang dilingkari jam yang terlihat sederhana dan mewah secara bersamaan.

Setelah itu kakinya melangkah keluar, membuka pintu lalu berjalan mantap menuju sebuah kamar yang agak jauh darinya.

Mengingat ucapan tara waktu itu membuat senyum kecut timbul di sudut bibirnya.

"Jangan pernah berharap untuk membagi kamar denganku"

"Beri aku kamar yang jauh darimu"

"Jangan pernah menginjakan kakimu dikamarku! Kau membuatku jijik berada disini"

Setiap langkah alarick seakan mereka ulang adegan-adegan itu.
Diawal pernikahan dia tidak ingin tidur bersamanya, keesokannya dia meminta kamar yang jauh dari jangkauannya, takut jika alarick berbuat macam-macam padanya. dan pernah sekali alarick memasuki kamar wanita itu saat tara sedang tidak ada, lalu dipregoki oleh tara, tara mengamuk dan mengancamnya untuk tidak lagi memasuki kamarnya sembarangan.

Langkahnya berhenti, lama alarick berdiri didepan pintu kamar tara, akhirnya tangan yang tadinya mengepal kini terangkat.

Clek

Tidak terkunci. Alarick mengernyitkan alisnya bingung. Biasanya tara akan mengunci kamarnya bahkan disaat dia hanya akan kebawah mengambil air.

Ya. Selain mereka, tidak ada yang tinggal dirumah ini, pengurus rumah hanya akan datang dipagi hari lalu pulang setelah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka.

Dengan gerakan pelan alarick sukses membuka pintu itu, meski terlihat sedikit lucu karena baru kali ini dia bersikap begitu hati-hati. Tentu saja karena dia tau dia ada didalam, dia takut dia akan marah dan menatapnya dengan tatapan benci seperti saat itu.

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang