Budayakan vote sebelum membaca!!
Happy reading!
Warning! Banyak typo bertebaran harap hati-hati saat membaca!
****
S
udah dua hari Yoselin tinggal di rumah keluarga Calio. Hari ini dia memutuskan untuk pulang ke apartemennya
Meskipun tidak ada yang melarangnya di sini, tapi tidak ada yang menerimanya dengan baik. Sikap mereka jauh dan terasing, seperti tidak menganggap serius dirinya.
Yoselin merasakan perbedaan sikap mereka pada wanita itu, jelas mereka lebih antusias dan selalu berhati-hati saat menghadapi Ilona, takut wanita yang berhati lembut itu terluka.
Yoselin hampir tertawa sampai mati, saat melihat mereka menganggap Ilona seperti permata dan mengabaikan dirinya seperti angin.
Jelas keduanya memiliki kedudukan yang sama, calon menantu keluarga ini!
Yang Yoselin tidak tau adalah, mereka menganggap Yoselin hanya sebagai 'mainan' Calio yang kapanpun bisa di buang saat bosan.
Lagipula, jelas sekali terlihat dia bukan dari keluarga yang sama seperti mereka. Pernikahan adalah hal yang penting bagi keluarga kelas atas, dan pernikahan bisnis tidak asing lagi bagi mereka.
Pada saat dia mengeluhkan masalah ini pada Calio, pria itu menjawab dengan cuek.
Kami sudah mengenal Ilona sejak kecil, jadi wajar jika mereka bersikap seperti itu, lagipula dia sudah di anggap anak oleh ibuku. Itu kata Calio terakhir kali.
Yoselin mendengus. Melihat Calio yang sedang mengancingkan kemeja putihnya, Yoselin beranjak dari duduknya
"Hari ini aku akan pulang ke apartemen"
Calio mengangkat alisnya, melihat kepala Yoselin yang menunduk sedang mengancingkan kancing kemejanya. "Oke" jawabannya singkat
Alis Yoselin mengerut. Hanya itu? "Tidakkah kau akan pergi juga?" Saat Calio memberi apartemen itu untuknya, Calio hampir setiap hari tinggal dengannya. Bisa dibilang mereka sudah tinggal bersama.
"Untuk saat ini aku akan disini beberap hari"
Yoselin mendongak menatap Calio yang lebih tinggi darinya "berapa lama"
Calio terdiam lama, memandang wajah Yoselin yang menatapnya penuh harap, kata yang terucap tersangkut di tenggorokannya. "Satu Minggu" Calio mengerutkan bibirnya mengingat dia berencana akan tinggal satu bulan disini. Tapi melihat Yoselin yang hanya tinggal sendiri dia merasa kasihan.
Yoselin terdiam. Satu Minggu terlalu lama, Tapi dia tidak bisa terus disini.
keduanya keluar dari kamar, menuruni tangga.
Calio yang berjalan di depannya berhenti tiba-tiba, membuat Yoselin ikut menghentikan langkahnya.
Melihat Calio yang terdiam sambil menatap kedepan, Yoselin ikut melihat kearah tatapan Calio.
Di sofa, Zeus duduk dengan punggung lurus, di pahanya ada kepala wanita yang sedang tertawa menatap handphone.
Dengan matahari yang menyinari keduanya dari jendela dan suara tawa Ilona, itu membuat keduanya terlihat sedang memainkan drama percintaan.
Mata Yoselin terpaku pada keduanya. Melirik kearah Calio yang masih melihat kearah mereka, Yoselin mengepalkan tangannya.
Bukankah Calio tidak ingin pulang karena wanita ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Live Again For My Husband
RandomBaca aja. Ngga ada deskripsi. Gatau ilang sendiri.