Vomentnya Janlupa!!
Happy membaca🐥
Jam hampir menunjukan pukul 8 malam, saat ini tara sudah memanaskan semua makanan diatas meja.
Mendengar suara mobil diluar, tara berlari kecil menunggu didepan pintu.
Saat alarick masuk dia disuguhkan dengan senyum manis tara yang membuatnya membeku sebentar.
"Selamat datang!" Ucap tara riang
Alarick melihat tara dalam. Dia tidak pernah membayangkan adegan ini dalam mimpinya. Dia yang kembali kerumah disambut oleh senyum wanita itu
Alarick merasa jika ada orang yang menunggunya pulang, rumah ini akan terasa seperti rumah sebenarnya. Dulu rumah ini begitu dingin, seperti tidak ada kehidupan
"Apa kau lelah?" Tara mengambil tas alarick
"Hm. Sekarang tidak lagi" alarick menatap tara lembut
Wanita itu sudah memakai pakaian tidur dengan rambut sedikit basah. Alarick menarik tangan tara yang mengambil tasnya
Pria itu mencium puncak kepala tara "aku merindukanmu" nada rendah alarick sukses membuat tara meremang
Tara menatap malu pria itu "kita hanya beberapa jam berpisah"
"Ya." Alarick tidak membantah, tapi entah kenapa suara pria itu sedikit serak
Tara yang sadar ada yang tidak beres terbatuk pelan untuk meringankan suasana
"Apa kau suka masakanku?"
Alarick mengingat rasa masakan tara "suka"
Mendengar itu tara tersenyum lebih lebar "hari ini aku memasakanmu lagi, ayo kita makan!"
Tidak seperti yang tara duga, alarick terlihat tidak senang saat mendengar ucapan tara
Tara menatap ragu. Apa dia salah? "Ada apa?"
"Jangan lakukan itu lain kali"
Tara tertegun mendengar larangan alarick "tapi kenapa? Apa kau..."
"Aku tidak ingin kamu terluka" alarick menggenggam pergelangan tangan tara, lalu menciuminya bolak-balik
Kini wajah tara kembali merah melihat perlakuan alarick yang semakin terang-terangan menggodanya
"A-aku tidak pa-pa! Aku sepertinya suka memasak. Apa kau mau mengijinkanku untuk lebih sering memasak?" Tara menatap alarick penuh harap
Melihat mata penuh harap itu alarick mana bisa menolaknya "baiklah. Tapi kamu harus hati-hati"
"Terimakasih! Sekarang ayo kita makan"
Alarick mengangguk, pria itu berjalan dibelakang tara. Melihat punggung mungil wanita itu, mata alarick berkilat secepat cahaya
Dia berharap tara tidak akan pernah berubah lagi.
Tapi meskipun dia berubah nanti, alarick tetap akan membuatnya selalu berada disisinya.
Keduanya makan dengan sunyi. Hanya suara denting sendok yang terdengar
Alarick terlihat lebih banyak makan dari biasanya, entah itu memang enak atau karena itu masakan wanitanya.
Alarick selesai lebih dulu, pria itu menatap tara yang masih menyantap makanannya. Melihat mulut kecilnya yang bergerak membuat alarick mengingat kejadian dikantor siang tadi. Seketika matanya menggelap.
Tara mengelap bibirnya dengan tisu. Menumpuk piring yang kosong, tara berdiri dari duduknya berniat untuk mencucinya
"Mau kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Live Again For My Husband
RandomBaca aja. Ngga ada deskripsi. Gatau ilang sendiri.