001

137K 9.9K 144
                                    

Usahakan vote sebelum baca

Typo bersebaran harap hati-hati saat membaca!

HAPPY READING!!!

'nona apakah ada lagi yang ingin kau pastikan?'

Dia sistem yang menemaniku diruangan sempit ini, entah sudah berapa lama aku disini, aku hanya ingin mempersiapkan diri untuk kembali menghadapinya

Disini aku hanya diam menonton kehidupanku sendiri, atau lebih tepatnya kehidupanku dan xero dulu, bahkan aku juga sudah menonton penghianat yose. Aku melihatnya seperti menonton sebuah drama

"Kenapa dia...mem melepaskan tanganya saat itu"

'nona apakah kamu ingin melihat adegan itu, saat kau jatuh'

"baiklah"

Layar hologram kembali terpampang didepanku terlihat mencolok diruangan gelap ini

Aku melihat diriku sendiri seakan melihat reka adegan pada saat itu. Saat aku terjatuh dia langsung berlari meraih tanganku. Aku tersenyum kecut, lalu apa? Pada akhirnya dia melepaskanya

Aku terjatuh dengan mata kosong lalu perlahan menutup mataku. Aku pingsan sebelum benar-benar jatuh ketanah

Deg

Dia. Bajingan itu melompat! menyusulku lalu memeluk tubuhku. Jantungku berdegup kencang, tubuhku bergetar tanpa sadar aku kembali menangis, seperti terakhir kali aku melihatnya

Dia menatapku dengan mata merah sampai akhirnya air jernih itu keluar dari kedua matanya. Dia menangis.... Hal yang belum pernah aku lihat

"dengan begini kita akan tetap bersama, dan kau tidak akan lagi lari dariku"

Hatiku seperti tercubit saat mendengar suaranya yang parau. Aku membulatkan mataku saat melihat dia membalikan tubuhku agar aku berada diatasnya, aku semakin terisak tanpa bisa ditahan

Dia menciumku tepat saat tubuhnya akan mendarat ditanah. Kepalanya pecah dan darah menggenangi aku dan alarick
Kenapa? Kenapa kau tidak mengatakanya dari dulu jika kau mencintaiku, sebegitu cintanya kah kau sampai kau rela mati bersamaku

Aku menghapus kasar air mataku. Ini sudah saatnya aku kembali, sudah terlalu lama aku disini memastikan semua keraguan dan kecurigaanku dengan bantuan sistem dan saat ini aku menguatkan hatiku untuk melihat adegan saat terakhir aku mati. Nyatanya itu butuh nyali yang besar, karna takut aku kembali kecewa. Tapi kenyataanya dia memang sangat mencintaiku

**

"sistem aku sudah siap"

'nona apakah kau yakin?'

Tara mengepalkan tanganya kuat. Dia tau apa penebusan untuk ini

'nona saya ingatkan sekali lagi, jika anda mau kembali dengan ingatan sebelumnya maka setelah anda selesai dari dunia anda yang sebenarnya, anda harus melakukan misi bersamaku, jiwamu yang akan menjadi penebusnya'

Tara tau, jiwanya akan sepenuhnya terikat dengan sistem dan dia akan berkelana melakukan misi sampai semua dimensi terhenti, itu yang dia tau dari sistem. Tapi tara tak perduli karna tujuanya kini hanya satu, menebus kesalahanya pada alarick, setelah itu dia akan tenang

"cepatlah sistem" desak tara

'baiklah nona harap bersiap, dan tutup mata anda'

Tara menutup matanya, lalu tidak lama kemudian tubuhnya serasa melayang cepat, pusing dan mual. Lalu seakan ditarik tara merasakan seluruh tubuhnya hangat

Tara merasa sedang tertidur, dibawahnya lembut dan empuk. Sudah berapa lama tara tidak merasakan perasaan nyaman seperti ini, dia selama ini hanya terperangkap dalam ruang hitam sempit itu

Perlahan tara membuka matanya, menyipitkaan matanya saat sinar matahari menusuk penglihatanya

Tara tertegun. Sekarang dia berada dikamar. Tara memilah-milah ingatanya, saat tak mengenali kamar ini

Sekarang tara ingat, ini adalah kamar hotel yang ia pesan setelah ia mabuk semalam, dia juga tau bahwa alarick akan pulang dari perjalanan bisnisnya, maka dari itu ia mencoba menghabiskan waktunya di club

Saat itu dia sedang dalam masa memberontak, dia juga sudah berhubungan dengan dion selama dua bulan

Tara beranjak dari kasur, lalu kakinya menuju cermin meja rias. Terlihat dirinya dengan rambut coklat dengan warna mata yang senada, hidung mancung, bibir tipis mungil dan mata aprikot yang cerah. Dia memiliki wajah kecil membuat penampilannya semakin terlihat seperti peri. Wajah dan tubuh inilah yang selalu membuat yoselin iri padanya

Setelah selesai melihat penampilanya tara berjalan menuju kamar mandi. Tara berendam sembari mengingat kilas balik kehidupanya yang pertama, dia bertekad akan mengubah semuanya.

Tara keluar dengan gaun berwarna hitam yang menguraikan sosoknya, dia memesan taksi kemudian memberi alamat tujuanya. Selama perjalanan jantungnya berdegup kencang mengingat orang yang akan ia temui nanti

Mobil berhenti di rumah besar bergaya eropa, tara keluar lalu melangkah menuju pintu, membukanya perlahan

Kepalanya yang menunduk ia tegakan perlahan, matanya menangkap sosok lelaki yang sedang duduk menatapnya dengan tatapan dingin andalanya

Sosok itu duduk dengan kaki menyilang, bahunya ada disandaran sofa. terlihat santai tapi merasakan udara disekitarnya yang dingin, ia tau dia sedang marah

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang