32

72.6K 7.6K 479
                                    

Jangan lupa vomentnya guys🌟

Maaf ya lama up

Selamat membaca!!

🎇🎇🎇

Tara menggertakan giginya saat merasakan tubuhnya yang seakan remuk tertimpa benda berat. Meski begitu, wanita itu tetap berjuang beranjak dari tidurnya

Alarick yang baru keluar dari kamar mandi langsung melangkah cepat menghampiri Tara. Tangan pria itu mengangkat tubuh Tara kepangkuannya "Mau kemana?"

Tara menatap Alarick marah, wanita itu memalingkan wajahnya tidak mau menatap Alarick

Melihat penampilannya yang entah marah atau merajuk, Alarick semakin melembutkan tatapannya.

"Maafkan aku" melihat Tara yang masih tidak menanggapi, Alarick mencium puncak kepala wanita itu, jari-jarinya merapihkan rambut Tara yang sudah seperti kepala singa

"Aku tidak akan melakukannya lagi"

Mendengar itu, dengan gerakan semangat Tara membalikan badannya menghadap Alarick "janji?" Matanya memicing tidak percaya

Alarick terdiam melihat gerakan Tara. Apa wanita itu tidak tau jika gerakannya saat ini membuat api di dada Alarick kembali menyala?

Suara menelan terdengar jelas di suasana sunyi keduanya. Tara melihat mata Alarick yang tertuju pada dadanya, dengan gerakan cepat Tara menyilangkan kedua tangannya kedepan

"Mesum!" Tara bahan tidak sadar jika dia belum memakai apa-apa

Gerakan Tara bukan memadamkan api di mata Alarick, itu malah semakin membuat tatapannya semakin gelap. Tampilannya membuat kedua bola putih itu terjepit dan daging putih terlihat keluar karena tangan kecil Tara tidak bisa menutupi sepenuhnya.

Alarick memalingkan wajahnya, berusaha mengatur nafasnya agar tetap stabil.

Tara terlihat puas melihat sikap menahan Alarick. "Aku ingin mandi, aku ingin kepesta" Tara berkata semangat, tangannya mengambil selimut lalu membungkusnya ketubuhnya.

"Hm. Aku akan menyiapkan air hangat agar tubuhmu sedikit rileks" Alarick tidak terkejut saat Tara mengatakan akan kepesta, karena wanita itu sudah membicarakannya dan memintanya untuk ikut

Alarick sangat senang mendengar Tara memintanya untuk menemaninya kepesta, bukan tanpa sebab. Dulu Tara sangat tidak ingin Alarick muncul jika ada teman-temannya di sekelilingnya, dan saat ini Alarick akan dengan bangga memberi tahu semua orang jika Tara adalah miliknya. Meskipun dia kembali membatalkan perjalanan bisnisnya dan membuat Xavier tidak puas, Alarick tidak peduli.

"My husband!!" Tara terkikik dengan panggilannya sendiri.

Sedangkan Alarick yang sedang memakai dasi langsung menatap pintu kamar mandi khawatir. Langsung saja dia berlari lalu mendobarak pintu itu hingga membuat Tara yang ada di dalamnya terkejut

Wanita itu hampir terpeleset jika saja Alarick tidak menangkap tubuhnya. "Ada apa? Apa ada yang sakit?"

Tara yang akan marah tertegun melihat wajah khawatir Alarick, wanita itu menatap lembut orang yang menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan mata panik.

Mengalungkan tangannya di leher Alarick, Tara mengecup sudut bibir pria itu "aku tidak apa-apa"

Alarick tertegun. Lalu menghela nafas lega, saat berikutnya tatapan pria itu jatuh pada bibir Tara

Tara yang tau apa yang akan dilakukan Alarick selanjutnya, melepas tangannya dileher Alarick "uhuk..dingin. bantu aku keruang ganti"

Alarick tersenyum tidak berdaya, lalu membopong tubuh wanita itu seperti tanpa beban.

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang