14

92.7K 7.4K 88
                                    

Cie cie cie yang kangen sama ayy uhuyy ehem maksudnya kangen sama alarick kan? Iya tau😌

Yaudah baca aja ya,, eitsss vote nya jangan lupa, harus itu kewajiban kalian.

Yang vote ayy doain cepet dapet jodoh.

Letsgoo reading!!

🌚🌚🌚

Setelah kejadian dirumah sakit saat itu, hubungan alarick dan tara semakin membaik, itu juga karena ucapan penegasan tara yang tidak mencintai dion, alarick yang sudah banyak menghadapi sifat dan kelicikan manusia, mulai mengerti secara garis besar, tapi itu tidak sepenuhnya membuat dia percaya seratus persen pada tara, lagi pula siapa yang akan percaya saat menghadapi orang yang merubah sifatnya dalam satu malam?

Tara juga tidak kecewa, dia tau hasilnya akan seperti itu, dia malah bahagia karena dia sudah menyatakan apa yang ingin dia katakan.

Sekarang dia hanya mencoba meyakinkan alarick jika dia mulai mencintainya, tentu saja secara perlahan, dia tau sikapnya yang berubah tiba-tiba saja sudah tidak normal, apalagi kalau dia mengatakan jika dia mencintainya, bukankah alarick hanya akan semakin mencurigainya. Ini bukan soal kepercayaan, tapi apa yang dia telah lakukan sudah terlalu membekas di hati alarick, dan dia butuh waktu untuk meyakinkannya.

Memikirkan itu, tara dengan riang berjalan menuruni tangga, siap untuk pergi ke kampusnya. Alarick yang sedang duduk dimeja makan dengan laptop di depannya, mendongak kala mendengar suara langkah cepat dari perempuan yang sepertinya sedang dalam suasana hati yang baik itu.

Pria itu mengerutkan keningnya terlihat tidak senang, saat melihat tara sudah dekat dengannya, alarick menatap tara serius "jangan berlarian, itu sangat berbahaya"

Tara yang mendengar itu malah semakin merekahkan senyumnya. Perempuan itu berjalan menuju alarick lalu duduk di pangkuannya, tangannya ia kalungkan dileher pria itu "baiklah, maafkan aku" ucapnya dengan senyum yang tidak memudar sedikitpun

Alarick yang melihat tindakan rapih tara menggelapkan matanya, istrinya ini memang semakin berani akhir-akhir ini, dan dia yang memang sedang menguji tara hanya bisa diam dengan kelakuan tara yang semakin hari bertambah berani.

Tara yang ingin beranjak dari pangkuan alarick langsung gagal karena pria itu yang menahan pinggangnya. Bukannya tara tidak takut atau gugup selama ini, awalnya dia takut dan gugup bersikap manja pada alarick, tapi karena sikap diam alaricklah yang membuat tara semakin berani, tapi saat melihat tatapan dalam alarick saat ini, entah kenapa membuat tara kembali pada sifat pengecutnya.

Berusaha tenang tara bertanya "ada apa?"

Melihat mata perempuan yang jelas sangat gugup itu, sudut mulut alarick berkedut "tetap disini"

Mata tara membola seketika. Apa maksudnya ia akan terus duduk pangkuannya saat sarapan? "Uhuk mm ini..." Tara melihat sekeliling, dan benar saja, ada beberapa maid yang memperhatikan mereka dengan berbisik-bisik, serta kepala pelayan yang menatap mereka berbinar

"Ini memalukan." Tara menyembunyikan kepalanya di ceruk leher alarick, pipi perempuan itu memerah seakan diberi pewarna

Alarick yang melihat itu terkekeh pelan, yang sukses membuat para maid disana teridam kaku saat mendengar suara alarick yang seperti celo. Alarick melambaikan tangannya pertanda untuk mereka pergi.

Menatap perempuan di dadanya, alarick tersenyum lembut sambil mengusap kepala tara "mereka sudah pergi"

Langsung saja tara menegakan kepalanya, lalu menghela nafas panjang, dia terlalu ceroboh hingga tidak tau jika ada banyak orang di ruangan ini

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang