28

71K 6.8K 292
                                    

Jangan lupa vomentnya!

Banyak typo bersebaran harap hati-hati saat membaca

Selamat membaca!!

🌳🌳🌳

Alarick keluar dari mobilnya, pria itu membenahi jasnya yang sedikit terlipat, melihat pintu di depannya Alarick melembutkan matanya

Akhir-akhir ini Tara memang suka menyambutnya saat dia pulang, bahkan wanita itu membuka pintu sebelum Alarick sempat mengetuknya.

Tara memang selalu menunggu Alarick pulang, jadi saat dia mendengar suara mobil, Tara  langsung berlari kearah pintu guna membukanya untuk Alarick.

Tapi sudah lebih dari lima detik, Tara belum juga membuka pintu. Alarick terlihat mengerutkan keningnya, lalu tangannya menekan bell

Satu menit. Tidak ada tanggapan dari dalam.

Alarick mendorong pintu yang tidak terkunci. Melihat rumah luas dan kosong itu, Alarick terdiam lama, dia merasa dia kembali seperti satu tahun yang lalu, saat dirinya dan Tara baru menikah.

Alarick memegang ponselnya erat, seperti akan menghancurkannya. Wajah pria itu dingin. Matanya melirik kearah tangga, tapi tidak ada sosok yang dia cari

Mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Alarick berjalan naik kelantai dua.

Clek

Kosong.

Tubuh Alarick membeku. Tenggorokan pria itu naik turun. "Sayang...."

"Sayang jangan bermain-main"

Kembali tidak ada sahutan yang dia harapkan.

Dengan wajah bringas, Alarick melempar ponselnya hingga mengenai kaca rias

Prang

Seakan tidak cukup, Alarick menjatuhkan guci di kamar itu karena pergerakannya yang gila untuk memeriksa ruang ganti dan kamar mandi.

Setelah mengobrak-abrik setiap ruangan, dan memang tidak ada sosok yang dicarinya, Alarick mengambil ponsel pribadinya

Dia memang mempunyai dua ponsel, satu untuk kepentingan bisnis dan satu untuk pribadi.

saat dia melihat ponsel Tara yang berada di kasur, mata Alarick semakin dingin. "Cari keberadaan istriku. Kerahkan semua bawahanmu, jika perlu cari di setiap bandara"

Alarick menatap tajam foto Tara yang berada di nakas. "Jangan harap bisa pergi dariku sayang, sudah ku bilang, kau tidak akan bisa lepas dariku. Jika perlu aku akan membalikan seluruh negara untuk menemukanmu" dengan langkah lebar Alarick berjalan keluar meninggalkan keadaan kamar yang sudah kacau olehnya.

Tentu saja dia tidak akan diam saja, dia akan mencari istrinya, dan tujuan pertamanya adalah pria itu.
.
.
Alarick mengerutkan keningnya saat melihat kondisi kontrakan di depannya.

Ya. Sekarang dia berada di kontrakan Dion. Alarick masih di dalam mobil, matanya tampak hitam seperti badai.

Alarick mengepalkan tangannya, dia sebenarnya ragu untuk masuk.

Dia takut. Takut jika Tara benar-benar ada di dalam, ingatannya kembali mengingat saat Tara selalu bersama Dion, wanita itu bahkan akan marah dan menangis saat dia menariknya untuk pulang.

Tanpa sadar jari pria itu bergetar. Alarick membuka pintu mobil, melangkah lebar. Lalu tanpa aba-aba dia menendang pintu itu hingga sepenuhnya runtuh

Kekuatan Alarick sudah luar biasa kuat, apalagi dia saat ini dalam keadaan marah, ditambah pintu itu memang sedikit agak tua, jadi dia dengan mudah merobohkannya.

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang