007

98.1K 8.6K 137
                                    

Usahakan vote sebelum membaca, komen setelahnya and share juga kalo bisa.

Happy reading guys!

Typo bertebaran. Harap hati-hati saat membaca!!🖤

Part ini aku panjangin dikit, biar kalian puas.

*****


Suasana hening sejenak seakan Waktu membeku. Orang-orang yang melihat tara terlihat kagum dan jejak ketidakpercayaan terlihat dari beberapa wajah termasuk yoselin yang sekarang memiliki ekspresi jelek diwajahnya, tapi seakan sadar, dia menundukkan kepalanya lalu beberapa detik kemudian tatapan lembut dan anggun kembali, seperti tidak ada jejak perubahan sebelumnya.

"Tara akhirnya kamu datang!" Yoselin tersenyum indah, mengapit lengan tara seakan mengabaikan tatapan semua orang yang berubah saat dirinya menyebut nama Tara.

Benar dia tara. Seakan tersadar, semua orang yang melihat Tara kagum berubah menjadi rasa jijik

Siapa yang tidak tau tara? Sosok yang selalu berada di dekat yoselin. Jika yoselin lembut maka tara terkenal karena tempramennya yang kasar, jika yoselin lugu dan polos, tara dikenal jahat dan sombong. Keduanya sangat bertolak belakang dari penampilan hingga sifat membuat semua orang heran, mengapa keduanya bisa berteman baik? Tapi mereka hanya menganggap itu karena kebaikan yoselin yang mau berteman dengan Tara, orang sombong yang menjadi pusat sumpah serapah orang saat melihatnya.

Bibir Tara mengait senyum dalam, yang berbeda dari senyum sembrono biasanya, membuat yoselin lagi-lagi tertegun. Tapi karena keahlian mengubah wajahnya, dia kembali tersenyum ceria.

"Tentu saja. Bukankah kau teman baikku?" Tara melirik yoselin yang berada disampingnya.

Yoselin melihat senyum tara yang kembali ketampilan biasanya menghela nafas pelan. Sepertinya dia salah saat melihat tara barusan. mana mungkin orang bodoh ini akan menyadari semua perbuatan yang dia lakukan dibelakannya.

Senyum yoselin semakin ceria "tentu saja, hanya kau teman baikku!"

Tara merapatkan bibirnya kesal. Wanita ini selalu ingin membuatnya dalam masalah. Lihat sekarang, anjing-anjing yang selalu memuji yoselin karena tujuan mereka masing-masing, saat ini menatapnya penuh permusuhan.

Senyum yoselin semakin dalam, saat apa yang menjadi tujuannya berjalan mulus seperti biasanya. Tapi senyumnya menegang saat melihat orang yang kini menatapnya malas disertai kilatan jijik dimatanya

Bukankah dia Bella? Apa gadis bodoh ini sudah memperbaiki hubungan mereka?

Yoselin menatap bella cermat. Yoselin tidak menyukai Bella karena intuisi perempuan itu yang terlalu tajam, membuat semua yang direncanakannya selalu terancam gagal. Sebab itu dia selalu mengadu keduanya khususnya tara yang mudah dipengaruhi. Tapi entah bagaimana caranya, keduanya kini terlihat datang bersama.

Seakan merasakan tatapan panas yang menatapnya, Bella melihat kearah yoselin lalu tersenyum sinis.

Lihat. Benar bukan. Bella terlalu berbahaya untuknya. Dia harus segera menyingkirkan batu sandungan ini terlebih dahulu

Mata yoselin berkedip pelan, menyembunyikan kilatan jahat saat menatap bella.

"B_bella?" Yoselin berkata dengan nada tidak yakinnya, membuat semua orang kini beralih menatap bella

"Bukankah aku tidak mengundangmu? Tidak! M_maksudku...mmm yahhh aku lupa, bukankah kau teman Tara?"

Yoselin melanjutkan ucapannya, tidak memberi bella kesempatan bicara. "Maafkan aku. Aku kira kau dan tara tidak berhubungan baik, aku hanya tidak ingin membuat tara tidak nyaman"

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang