33

64.8K 7.3K 394
                                    

Met. Pege.

Masih sehat+waras kan?
Sapa tau kan, ada orgil disini xixii

Yodah baca aja.

Seepiiiiii gooooo!!!

💧💧💧

"kau ingin mati." Aura dingin menguar dari tubuh Alarick

Calio tersenyum lebar, matanya yang menatap Alarick melirik Tara dengan tampilan kasihan.

Calio akui jika wanita di depannya memang lebih mempesona. Tidak heran Alarick membawanya secara terbuka seperti ini.

"Memang benar, kan. Sepupu"

Calio adalah anak pertama dari Tante Alarick yang datang di makam waktu itu, sedangkan orang yang lebih muda satu tahun dari Alarick adalah adik dari Calio, orang yang ikut datang pada saat di makam.

Berbeda dengan kepribadian Calio yang penuh ambisi, adiknya tidak pernah ingin tau soal perusahaan atau semacamnya, jadilah jalan Calio untuk mendapat kekuasaan berjalan dengan lancar dan mulus. dia saat ini yang menduduki posisi CEO di perusahaan keluarga.

Berbeda dengan wajah Alarick yang semakin dingin, Tara sedikit terkejut mendengar ucapan Calio.

Sepupu? Jadi mereka kerabat?

Calio...sepupu...

Entah kenapa ingatan Tara seakan ingin mengulik sesuatu yang tidak dia ingat sama sekali.

CALIO!

Ya! Tara baru ingat.
Calio bukankah kekasih Yoselin yang sangat mendukungnya di kehidupan sebelumnya? kekasih yang memanjakan Yoselin seperti seorang ratu, dia bahkan ingat jika dia pernah cemburu pada Yoselin yang memiliki pria seperti Calio.

Di kehidupan sebelumnya, meskipun dia dan Dion bersama, sikap Dion padanya tidak semanis layaknya pasangan, pria itu hanya akan bersikap baik jika dia menginginkan sesuatu.

Tara menunduk mencoba mengingat hal yang sudah seperti terkubur dalam di ingatannya. Tanpa dia tau, tampilannya saat ini membuat Alarick berpikir jika dia kecewa padanya.

Pria itu meraih tangan Tara, menggenggamnya erat. Tara yang merasa elusan di pergelangan tangannya menatap Alarick.

Melihat mata yang seakan sedang meyakinkan dirinya, Tara entah harus senang atau tertawa.

Tara mengangguk pelan. Nyatanya dia tidak percaya, karena itu dia tidak memikirkannya sama sekali. yang menjadi masalah saat ini adalah, dia ingat jika Calio, orang di depannya ini adalah cinta sejati Yoselin, kenapa pria itu sangat mencintai Yoselin? Tara tidak yakin. tapi segera dia akan mencari tau.

"Kenapa. Apa kau mengakuinya?" Suara Calio kembali terdengar di sertai dengan kekehan

"Tau apa kau tenang kehidupanku?" Alarick menaikan sebelah alisnya

Calio menatap Alarick remeh. "Tentu saja aku tau. Anak pembawa sial yang tidak di inginkan semua orang lalu menikahi seorang istri yang berpenampilan vulgar layaknya badut"

Tara akan marah mendengar ucapan Calio, tapi setelah kata 'badut' keluar, tara sedikit akrab dengan sebutan itu.

"Cal. jangan berbicara seperti itu, bagaimanapun dia istri dari Alarick" Yoselin yang merasa semakin tidak terlihat, mencoba memperlihatkan keberadaannya.

Calio mengerutkan keningnya lalu mengusap puncak kepala Yoselin. Wanitanya sangat berhati lembut.

"Siapa badut yang kau sebutkan?" Tara bertanya dengan sedikit meninggikan nadanya

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang