21

77.8K 6.5K 130
                                    

Aku up puagi banget karena ada urusan, jadi daripada lupa, aku up sekarang aja

Selamat membaca!

☀️☀️☀️

"kau harus segera bertindak, hilangkan sikap sokmu itu, saat ini tara bukan lagi tara yang dulu"

Saat ini yoselin dan dion sedang berada di salah satu cafe, mereka duduk dibagian paling belakang, posisi yang paling tepat untuk seseorang tidak mendengar pembicaraan mereka.

"Apa kau mendengarku!" Yoselin menatap dion kesal saat tidak mendapat tanggapan dari lelaki didepannya

"Bisakah kau diam!" Dion mengusap wajahnya gusar, lalu erangan keluar dari bibirnya. Dia lupa jika wajahnya masih memiliki banyak lebam. Dalam hati dia mengutuk orang yang memukulinya

Yoselin mendengus "aku tidak mau tau, kau harus kembali bersama tara"

"Apa maksudmu?" Tanya dion dengan wajah bingung

Yoselin memutar bola matanya malas "Jangan berpura-pura bodoh. Bukankah kau sudah putus dengan tara?"

"Omong kosong! Dia memang marah padaku tapi kita tidak pernah putus" ucap dion dengan wajah terlihat marah

Yoselin tidak peduli dengan kemarahan dion "maksudmu, apa kalian belum putus?" Mata yoselin memicing, bukankah tara berkata jika mereka sudah putus?

Dion terlihat kaku lalu terbatuk "waktu itu dia memang meminta putus, tapi aku tidak menyetujuinya"

"Bodoh. Aku mengira hanya kau yang menganggap hubungan kalian masih terjalin" yoselin menatap dion mengejek.

Terlihat wajah dion berubah merah, entah malu atau marah.

"Kau harus meminta maaf padanya. Tidak perduli apa yang dikatakan tara padamu, kau tidak bisa menyerah begitu saja" yoselin mulai menghasut dion

Dion mendengus "tanpa kau beritahu aku tau apa yang harus aku lakukan, aku tidak bisa melepaskan perempuan itu, jika tidak hidupku akan kembali seperti dulu" kata dion penuh tekad diwajahnya

Mendengar itu yoselin tersenyum puas "bagus"

Wanita itu berdiri mengambil tasnya, lalu pergi meninggalkan dion.

Saat ini kebetulan alarick dan xavier baru masuk, dibelakangnya ada vero dan sekertaris laki-laki xavier

Sosok alarick sudah sangat bagus, tapi berdiri bersampingan dengan xavier, keduanya terlihat luar biasa, seperti tidak ada yang lebih rendah antara keduanya

Jika alarick terlihat seperti gunung es maka xavier terlihat seperti musim semi yang dingin.

Alarick yang tidak tersentuh dan xavier yang terlihat dingin tapi terkadang dia terlihat tersenyum saat melihatmu, membuatmu merasakan ilusi jika pria itu memandangmu secara berbeda

Tapi jika orang yang sudah tau berbagai jenis keburukan dunia, maka saat melihat xavier dia akan berkata jika pria itu lebih berbahaya dibandingkan dengan musuhmu

Dia seperti rubah tersenyum. Dibalik senyumnya selalu ada arti, entah dia tau keburukanmu, atau dia menyembunyikan sesuatu darimu. Senyumnya menutupi semua keburukannya

Terkadang orang yang tersenyum seperti itulah yang harus kita waspadai.

Seorang pelayan perempuan menyambut keempatnya "selamat datang tuan, mari saya antar"

Vero memang sudah memesan kamar pribadi, pihak cafe tentu tau siapa sosok alarick, jadi tidak heran sikap mereka begitu hormat

Dia juga tidak mungkin dengan santai datang dan duduk diruang terbuka, mereka akan membicarakan bisnis, tidak mungkin berbicara didepan umum

I Live Again For My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang