Untuk pembaca baru selamat datang di ceritaku!!
Jangan lupa follow ya guys!Happy reading!!
🌹🌹🌹
Yoselin melihat pria di depannya malu, matanya bersinar dengan ketidakberdayaan membuat pria di depannya ingin semakin menggodanya"kamu, lepaskan aku" suara Yoselin terdengar sedih
"Apa? Kau yang memanggilku kesini, dan sekarang menyuruhku untuk pergi?" Pria itu menatap Yoselin menggoda
Melihat wajah orang di depannya, membuat Yoselin merasa mual.
Ini sudah pria ketiga yang dia saring dari banyaknya pria yang menyukainya, mereka bertiga adalah kandidiat terbaik untuk saat ini
Yoselin harus mengambil langkah ini, dia juga merasa bosan jika terus meladeni banyak kekaguman banyak pria, meskipun dia terkadang mendapat untung karena pemberian mereka, dia lebih butuh orang yang siap berdiri di depannya kapan saja
Bukan cuma satu. Karena yoselin wanita serakah, dia merasa tidak cukup jika menjalin hubungan dengan hanya satu pria. Bukankah ada banyak yang menyukainya? Kenapa tidak ia manfaatkan untuk dijadikan alatnya
Tentu dengan syarat, mereka tidak tau dan tidak kenal satu sama lain.
Yoselin mendorong pria itu "aku serius" ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya membuat pria di depannya terkekeh
"Katakan, ada apa?"
Yoselin terlihat ragu, bibir wanita itu sudah terbuka tapi kemudian tertutup lagi, seakan dia sangat gugup
Pria itu yang melihat kegugupan Yoselin langsung terlihat serius.
"Aku...akumenyukaimu" ucapnya cepat
Pria itu terdiam mendengar hal yang tidak pernah dia duga akan keluar dari mulut yoselin.
"Kenapa? Apa kau tidak menyukaiku...?" Yoselin terlihat kecewa, kepalanya menunduk seperti menyembunyikan air matanya
Langsung saja pria itu menarik tangan yoselin dan memeluknya "tentu saja aku menyukaimu. Bukankah aku sudah pernah mengatakan jika aku mencintaimu, aku selalu menunggu saat ini. Aku hanya masih tidak menyangka"
Selesai.
Tiga alatnya yang akan membela dan melindunginya sudah ia atasi. Sekarang dia tidak perlu merasa khawatir untuk kedepannya.
☕☕☕
H
ari sudah sore Tara berencana untuk pergi bersama Bella, sudah lama mereka tidak pergi ke mall bersama
Saat ini dia sedang berendam dengan air hangat, matanya terpejam untuk merilekskan pikirannya
Mengingat saat di mobil, setelah Tara menegaskan perasaannya, Alarick hanya diam sampai mobil memasuki pekarangan rumah, alarick hanya diam dengan posisi memeluk TaraPria itu bahkan langsung masuk keruang kerja, tidak mengatakan sepatah katapun padanya
Dia dibuat bingung dengan sikap Alarick. Apa pria itu tidak mempercayainya? Karena itulah dia kecewa dan hanya diam.
Dalam waktu yang sama, saat Tara memikirkan Alarick, pria itu kini sedang berdiri di depan jendela yang terbuka
Angin berhembus kencang, dua kancing kemeja pria itu sudah terbuka memperlihatkan dada bidangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I Live Again For My Husband
RandomBaca aja. Ngga ada deskripsi. Gatau ilang sendiri.