10

49.4K 4.6K 121
                                    

" Hidup gue itu kayak kriteria Ice Cream, dinginnya dari sikap mereka manisnya dari gue "

" Hidup gue itu kayak kriteria Ice Cream, dinginnya dari sikap mereka manisnya dari gue "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Raven membelalak kaget mendengar balasan Elang yang hanya satu kata tapi beribu makna.

" Oke? " tanya Raven meyakinkan. Sahabat satunya ini paham apa tidak. Biasanya, Raven harus lapor dulu jika ingin pergi ke suatu tempat sama pemuda campuran ini. Sekarang dengan mudahnya bilang " oke ". Elang hanya mengangguk.

" Gue kagak ngerti bangsul ! " pekik Geo bersamaan dengan Sena. Raven menghela napas kasar.

" Lo dua tau kagak, Gue dipungut sama siapa? " Raven mendudukkan bokongnya dibangku kelas. Ketiga orang itu melingkarinya agar curhat mamah dede dimulai.

" Kagak, " jawab mereka serentak kecuali Elang yang kini bermain dengan rambut bayinya.

" Emang Elang gak ngasih tau? " Sena juga Geo menatap satu sama lain lalu menggeleng pelan.

" Kita dua sama Elang serasa nebak teka teki, Anj! Dia cuman bilang..."

' Raven. Anak . Pungut ' Geo mempraktikkan perkataan Elang kemarin.Dengan mimik wajah menyebalkan.

" Hooh bangke benar tu! Kita dua heran, Lo anak pungut emang ada yang mau mungut bocah tengil kek Lo? Si Elang cuma diem doang kagak kasih penjelasan persis kek mengheningkan cipta. "

Sena begitu membara mendeskripsikan momen yang sama sekali tidak berguna. Geo terus mengangguk setuju. Sedangkan Raven menatap serius sang pendongeng.

" Oke gue ceritain dari awal ni ha... huft.... "

Selama beberapa menit curhat dipagi ini berhasil mengeluarkan beragam ekspresi. Dari marah, terharu juga terheran.

" Jadi gitu... keren juga lo dipungut langsung sama papa gula uwuw. " seru Geo mulai berimajinasi.

" Terus, Lo besok harus pindah sekolah dong. " Sena menikmati cemilan biskuit yang entah sejak kapan sudah tersedia. Raven yang juga meminum susu kotak dari bekalnya hanya berdehem membenarkan perkataan Sena.

Cekrek!

Raven terkejut melihat Elang memfoto dirinya. Remaja tanpa ekspresi itu berhasil mendapatkan momen apik Raven yang terlalu imut. Dengan rambut terkucir satu sambil menyeruput susu.

Sena dan Geo memberi acungan jempol pada Elang. Mereka juga sedari tadi menikmati pemandangan dihadapannya saat ini. Sungguh langka pikir mereka juga teman sekelasnya. Raven yang masih tak sadar menaikan satu alisnya. Saat ia tak sengaja melihat sekilas kearah kaca , didapati dirinya yang terlalu girly itu. Ia menjerit.

" Lang! Kurang ajar lo-- " protesnya langsung dipotong oleh tepukan pelan dari Elang di bibirnya. Remaja itu paling tak suka Ravennya berucap kasar padanya. Wajahnya yang mengetat tanpa senyum itu membuat Raven seketika canggung.

RAVEN [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang