•
[Can We be Together?]
—Part 2—
•Pukul 9 malam Dita dan Tera bangun dari tidurnya. Setelah makan toast dan minum kopi, mata mereka terasa berat dan kemudian tertidur. Biasanya kopi membuat mata terbuka lebar, tapi untuk orang yang memiliki hobi tidur, kopi pun seolah tidak ada harganya.
"Buset Ibu Negara missed call banyak banget!" kaget Dita saat membuka handphone sudah ada 17 panggilan tak terjawab dari sang mama.
Tera ikut melihat handphone nya, "Buset 8 missed call, 126 chat. Etdah dah mak emak," Tera menggeleng heran
Drttt drttt
"Panjang umur," ujar Dita saat melihat sang penelpon adalah mamanya
"Halo?"
"KAMU DIMANA! JAM SEGINI GA PULANG! MAU MAMA CORET DARI KK! BIAR GA USAH PULANG SEKALIAN!!"
Dita mengusap telinga nya, "Selo mah, kuping Dita masih normal kok, gausah teriak."
"NORMAL DARI MANA MAMA TELEPON GA DIANGKAT! NORMAL DARI MANA NYA?!"
Dita meringis, "Ketiduran mah," cicit Dita
"TIDUR DIMANA KAMU?!"
"Hotel mah," jawab Dita sambil memaikan kukunya.
"HOTEL?! BENER BENER YA KAMU KAK! MAMA GA HABIS PIKIR KAMU BISA BISA NYA TIDUR DI HOTEL! KAMU CHECK IN SAMA SIAPA?!"
"Hah? Emang kenapa kalau tidur di hotel?" tanya Dita bingung.
"PULANG SEKARANG ATAU ENGGA USAH PULANG SAMA SEKALI!" kemudian panggilan itu diputus sepihak
Dita masih menempelkan handphone nya di telinga. Meneguk salivanya susah payah, "Mampus,"
"Gimana mama?" tanya Tera yang baru saja keluar kamar mandi setelah mencuci mukanya.
"Ngamuk,"
"Kok bisa?" tanya Tera heran
"Gue tadi ditanya nginep dimana gue jawab hotel terus langsung dimatiin sama doi," jelas Dita sambil mengendikan bahunya.
"Lah goblok lo! Ya mikir deh udah malem terus lo bilang tidur di hotel! Dikira ayam kampus kali kita,"
"Lah bener juga lo! Btw gue masih SMA ter, ayam sekolah kali ah," canda Dita
Tera mendengus, "Tolol!"
"Becanda elah sensi amat, udah ah lo rapiin kamar, gue mau cuci muka terus langsung balik,"
Kemudian Dita berlalu masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Sedangkan Tera membersihkan kamar sesuai yang diperintahkan kakaknya.
Dita keluar dari kamar mandi. "Udah belom?" tanya nya saat melihat Tera malah berbaring di kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE BE TOGETHER?
Ficção AdolescenteSemesta memang selalu punya cara untuk mempertemukan orang-orang tak terduga. Pun juga dengan mudahnya menumbuhkan cinta tanpa kita tau kepada siapa. Jika bisa memilih, Dita tidak akan menaruh cinta pada Rafael. Atas pertemuan tanpa sengaja itu mala...