•
[Can We be Together]
—Part 29—
•Pagi ini Dita berangkat bersama Rafa. Tidak ada Dita yang merengek meminta di turunkan di depan gerbang. Memang sebenarnya, Dita tidak ingin menyembunyikan hubungan ini. Toh bukan hubungan yang salah.
"Yuk turun,"
Dita mengangguk. Mereka kemudian turun bersama. Rafa tidak membukakan pintu untuk Dita karena kekasihnya itu meminta untuk turun bersama saja.
"Mau langsung ke kelas atau makan di kantin dulu?"
Dita berpikir sejenak, "Mau ke kantin dulu deh, kenapa? Mau ikut?"
Rafa mengangguk semangat. Hari ini mereka memang berangkat lebih pagi dari biasanya. Jadi masih ada banyak waktu jika ingin sarapan dulu.
"Mauu! Kan sarapan nya sama Mba Dita, ya Mas Rafa mau,"
"Apaan sih, makin lama makin ga jelas ya," benar, ini sudah dua minggu mereka berpacaran dan memang Rafa semakin banyak tingkah tidak jelas. Sampai kadang Dita kesal sendiri. Tapi ia akui Rafa menggemaskan.
Rafa menggandeng tangan Dita. Pemandangan ini masih saja menjadi pembicaraan anak anak Nusa Bangsa, walaupun tidak seheboh di awal dulu, namun tetap saja kabar Rafa dan Dita 'Mantan Fian' jadian masih menjadi topik yang hangat.
Baik Dita maupun Rafa tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Sisi baiknya, mereka tidak perlu canggung untuk berinteraksi di depan umum karena kabar ini sudah menyebar sejak pertama.
**
"Bu Ida!" sapa Dita hangat ketika sampai di kantin.
Tak kalah hanggat dengan sapaan Dita, senyuman Bu Ida yang lebar menyambut kedatangan Dita pagi ini.
"Bu Ida, kangen," Dita mengerucutkan bibirnya.
"Maaf nggih Mba Dita cah ayu, Ibu harus ngurus anak Ibu lahiran kemarin," jelas bu Ida. Sebenarnya Dita sudah tau alasan nya mengapa bu Ida tidak jualan dan digantikan dengan adiknya 2 minggu belakangan ini.
"Tapi Bu Ida cuti nya kelamaan ah, Dita kangen tau bu," rengek Dita
Bu Ida terkekeh, "Ibu juga kangen bikinin gado-gado kesukaan tiga serangkai,"
"Iya nih ga sabar makan gado gado terenak sedunia," Dita hiperbola.
Bu Ida Nampak mengerutkan keningnya, "Eh ini tiga serangkai kok Cuma ada satu aja, sama mas Rafa," setelah itu Bu Ida menunjukkan senyuman penuh arti sambil menatap Dita dan Rafa yang ada di belakangnya secara bergantian.
"Makannya bu jangan kelamaan cuti, ketinggalan gosip kan," kini bukan Dita, melainkan Rafa yang menjawab.
"Waduh, gosip apa nih mas Rafa. Ibu mbok di kasi tau,"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE BE TOGETHER?
Teen FictionSemesta memang selalu punya cara untuk mempertemukan orang-orang tak terduga. Pun juga dengan mudahnya menumbuhkan cinta tanpa kita tau kepada siapa. Jika bisa memilih, Dita tidak akan menaruh cinta pada Rafael. Atas pertemuan tanpa sengaja itu mala...