Part 28 [Jalan bareng Pacar]

26 6 1
                                    

•[Can We be Together]—Part 28—•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[Can We be Together]
—Part 28—

Dita tersenyum disamping Rafa yang belum melepaskan gandengan nya sejak keluar dari kelas tadi. Hari ini mereka memutuskan untuk memulai sebuah hubungan. Kedepannya, akan saling berbagi luka, atau membagi luka mereka tidak peduli. Yang jelas saat ini, mereka bahagia.

"Hari ini kita mau kemana?" tanya Rafa sesaat setelah mereka masuk ke dalam mobil.

"Ngikut aja," Dita yang tidak memiliki ide juga bingung.

Rafa Nampak berfikir sejenak, "Kamu mau nonton?" tanya Rafa.

Mendengar itu Dita membekap mulutnya. "Kamu?? HAHAHAH." Dita spontan tertawa setelahnya. Rasanya aneh mendengar Rafa memanggilnya dengan sebutan 'Kamu'

"Lah masa masih pake lo-gue, ga ada bedanya dong," sungut Rafa.

Dita mengangguk meledek, "Oh gituu.. emang sekarang bedanya apa?" goda Dita.

"Kamu pacar aku," bisik Rafa di telinga Dita.

Senjata makan tuan. Kiranya itu peribahasa yang cocok menggambarkan keadaan Dita yang kini menegang dan pipinya yang merah.

"Cie ada yang blushing," kini gantian Rafa yang mengejek Dita.

Dita membuang muka sambil menahan senyumnya, "Apaan sih!" sewotnya.

"Mau nonton ngga?" tanya Rafa sekali lagi. Dita membalasnya dengan anggukan. Mereka tidak ada ide lain untuk merayakan hari pertama mereka jadian.

"Kok kamu tiba tiba mau terima aku, Ta?"

"Plis deh Raf, jangan aku kamuan. Geli banget gue dengernya,"

Rafa menggeleng, "No! kamu ga tau apa, susahnya aku ngejar kamu, masa sekrang kita manggilnya tetep lo-gue. Ga mesra!"

"Yaudah, putus aja,"

"Hus! Ngawur aja kalo ngomong!"

Dita tersenyum, "Kamu jangan marah gitu dong,"

Mendengar perkataan Dita, Rafa menutup mulutnya. Pipi dan telinganya memerah. Pemandangan itu tidak luput dari pengelihatan Dita. Rafa kali ini sangat menggemaskan.

"Kalau mau senyum, gausah ditahan kali. Kamu manis kalau senyum," goda Dita lagi.

"Stop ya Ta! Gue geli dengernya,"

"Eh! Aku, kok gue sih!" koreksi Dita

"Ups, maksudnya aku geli dengernya,"

"Udah di bilang aku-kamuan geli, ga percaya." bisik Dita pada dirinya sendiri.

Rafa sontak menoleh, "Ngomong apa Ta?" tanyanya memastikan

Dita menggeleng cepat, "Ga ada. Udah kamu fokus aja nyetir nya."

CAN WE BE TOGETHER?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang