"Gue maafin tapi ada syaratnya; Lo jadi cewe gue," —Rafael Damar
•
[Can We be Together?]
—Part 9—
•"Uhukkk uhukk," Dita terbatuk saat mendengar nama Rafa di sebut.
"Pelan pelan makan nya Ta," Rafa kemudian menuangkan segelas air putih untuk Dita.
Dita langsung meminumnya dengan tergesa. Di belakang nya, ada Rafa yang terus menepuk nepuk tengkuk Dita.
"Gimana Ta, enakan?" pertanyaan Rafa hanya dibalas anggukan oleh Dita yang masih sibuk meminum air putihnya.
"Dunia serasa milik berdua, yang laen cuma numpang," sindir Tera.
Rafa menoleh, "Eh aduh maaf tante, Tera, saya cuma bantuin aja kok," ujarnya yang merasa tidak enak.
Mama tersenyum penuh arti, "Ah iya iya tante juga ga liat kok. Yaudah Ter ayo bantuin mama beres beres dapur! Kamu masuk jam 8 kan nanti,"
Bibir Tera mengerucut. Mamanya ini memang tidak tau situasi. Ia kan juga ingin melihat interaksi kakaknya dengan pelatihnya sendiri.
"Udah sono bantuin mamah,"
Mau tidak mau Tera mengikuti Mamanya ke dapur. Meninggalakan Dita dan Rafa di ruang makan.
Keduanya nampak canggung. Dita memilih sibuk dengan makanan nya yang sebentar lagi habis. Dan Rafa yang duduk sambil bermain ponsel.
"Ehm," Rafa berdehem.
"Kenapa Raf?" sahut Dita
Rafa menggeleng, "Engga, lo lanjut makan dulu aja,"
Dita kemudian menyuapkan sendokan terakhirnya ke dalam mulut. Kalau sarapan nya sudah habis lalu ia akan melakukan apa untuk menghindari kecanggunan mereka?
"Btw, Raf kenapa kesini?" tanya Dita membuka obrolan.
"Lah lo belum baca chat gue?" Rafa bertanya balik.
Dita menatap Rafa bingung, bukannya kakak kelas nya ini sama sekali tidak menggubris chat nya? "Kan lo ga nge read chat gue, gimana ceritanya gue baca chat lo?"
"Yaelah neng, cek dulu makannya,"
Dita kemudian mengeluarkan ponselnya dari saku. Ia membuka aplikasi instagramnya. Dan benar, Rafa sudah membalas chat nya jam setengah 7 tadi.
Rafaeldmr
Yaudah, tp lo brnkt bareng gue
gue jmpt."Gimana ada ngga?" tanya Rafa memastikan.
Dita menyengir, "Ada Raf heheh, btw gue beneran minta maaf ya sama lo, gue ngerasa ngga enak banget sama lo,"
Rafa tidak menjawab. Ia seolah olah sedang mempertimbangkan permintaan maafnya untun Dita. "Em gimana ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE BE TOGETHER?
Teen FictionSemesta memang selalu punya cara untuk mempertemukan orang-orang tak terduga. Pun juga dengan mudahnya menumbuhkan cinta tanpa kita tau kepada siapa. Jika bisa memilih, Dita tidak akan menaruh cinta pada Rafael. Atas pertemuan tanpa sengaja itu mala...