"Lo cewe yang terlalu berharga buat dimiliki siapapun —kecuali gue,"
•
[Can We be Together?]
—Part 16—
•Begitu bel pulang berbunyi. Kelas XI MIA 1 dikejutkan dengan kehadiran Fian yang tiba tiba. Napasnya terengah engah.
"Lak, Nan, Dita kemana?" tanya Fian panik.
Lalak dan Hanan saling beradu pandang. Benar Dita belum kembali sejak tadi. Bahkan teman nya itu membolos seharian ini.
Mereka berdua kompak menggeleng, "Kita ga tau,"
"Arghhh, lo dimana sih Ta?" kesal Fian pada dirinya sendiri.
"Tenang dulu Yan, lo kenapa sih?" kata Hanan berusaha menenangkan teman nya itu.
"Dita tadi chat gue katanya ada di taman belakang. Dita kalo udah menyendiri pasti baru ada masalah," jelas Fian singkat
"Mungkin dia perlu waktu sendiri Yan," jawab Lalak mencoba agak Fian tidak semakin panik.
"DITA GABOLEH SENDIRIAN! KALIAN TEMEN NYA APA BUKAN SIH?! GA KHAWATIR SAMA DITA?!" Fian melirik mereka tajam.
Sebenarnya bukan itu maksud Hanan dan Lalak. Mereka hanya mau memberikan ruang untuk Dita. Baru setelahnya mereka akan menghibur sahabatnya itu.
"Yan kita cewe, kita tau banget cewe juga perlu space buat dia nenangin pikiran nya!" balas Lalak tak terima dengan pernyataan Fian yang seolah menyalahkan nya dan Hanan.
"GUE CUMA TAKUT KALO DITA—" Fian menghentikan ucapan nya saat menyadari ia hampir saja keceplosan mengenai kondisi Dita.
Hanan menatap Fian bingung, "Dita kenapa Yan?"
"Ga ada, gue duluan. Mau cari Dita," Fian kemudian berlalu.
Lalak dan Hanan masih sama sama diam. Berusaha mencerna setiap kata yang baru saja Fian katakan.
"Nan Dita sebenernya kenapa sih?"
"Gue juga ga tau lak, Dita masih tertutup ke kita. Satu satunya orang yang tau masalah Dita ya cuma Fian,"
"Yaudah kita cari Dita,"
Mereka kemudian mengikuti Fian mencari Dita. Sebenarnya apa yang terjadi pada Dita?
***
Di rooftop Dita dan Rafa duduk bersebelahan. Sejak tadi Dita masih diam. Rafa sudah berusaha mengajak nya bicara, dan bertanya ada apa, namun Dita sama sekali tidak menggubrisnya.
Mungkin gadis itu akan mulai berbicara sendiri nanti. Jika pikiran dan hatinya sudah sejalan lagi.
Dita tiba tiba berdiri. "Kenapa Ta?" tanya Rafa bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE BE TOGETHER?
Teen FictionSemesta memang selalu punya cara untuk mempertemukan orang-orang tak terduga. Pun juga dengan mudahnya menumbuhkan cinta tanpa kita tau kepada siapa. Jika bisa memilih, Dita tidak akan menaruh cinta pada Rafael. Atas pertemuan tanpa sengaja itu mala...