"Entah aku, dia, atau kita. Akan sakit pada akhirnya,"
•
[Can We be Together?]
—Part 15—
•Dita berjalan di lorong dengan langkah lamban nya. Ia sama sekali tidak bersemangat untuk datang hari ini.
Ia kira mengatakan hal tersebut pada Rafa bukan sesuatu yang sulit. Namun nyata nya kalimat kalimat itu juga menyesakkan untuk dirinya sendiri.
Ia memilih untuk pergi ke taman belakang. Lumayan untuk menenangkan pikiran nya dan mengembalikan mood nya yang hilang entah kemana.
Tiba tiba satu nama itu kembali membayanginya. Fian, laki laki terbaik sebagi tempat Dita menceritakan semuanya.
Dita mengeluarkan ponselnya. Kemudian mencari kontak milik Fian dan mengetikkan sebuah pesan padanya.
Pandita Raqweena
Yan, tmnin gue dong
di taman belakangSetelah mengirimkan pesan itu Dita memilih untuk berbaring di salah satu kursi taman yang kebetulan berada di bawah pohon sehingga matahari tak bisa menyilaukan nya.
Pikiran nya kacau. Ia tak tau mengapa jadi begini. Terbagi kemana mana. Masalah keluarganya yang kembali ia ingat, sindirian anak anak sekolahnya, juga tentang Rafa yang ternyata telah menyukainya selama 5 tahun.
"Hidup emang penuh drama," ucap Dita sambil tersenyum miring.
Ia memejamkan matanya. Jika ia bisa tidur pagi ini maka itu lebih baik, karena tidur terbukti sangat ampuh untuk memperbaiki mood nya.
***
Seseorang menepuk bahu Dita pelan. "Dita, bangun, udah istirahat,"
Gadis itu perlahan lahan membuka matanya sambil mendudukkan badan. Lehernya sedikit pegal dan tangan nya kebas karena ia jadikan bantalan terlalu lama.
"Kok lo disini Ta?"
Dita menoleh, "Kak Galen?"
Dita kaget dengan kedatangan Galen. Biasanya kalau ada kak Galen berarti juga ada Kak Nathan dan Rafa. Dita celingukan, takut takut kalau Rafa benar benar ada di sana juga.
"Ngapain Ta? Ga ada Rafa sama Nathan, gue doang," ujar Galen seperti mengetahui gerak tubuh Dita.
Dita meringis, "Hehe iya kak,"
"Lo ada masalah sama Rafa?"
Perkataan Galen membuat Dita terkejut. Apa Rafa cerita semuanya ke Galen?
"Rafa ga cerita, tu bocah malah bolos dari pagi gatau kemana, plus lo yang menyendiri disini, udah bisa gue tebak kalian ada masalah" lagi lagi Galen seperti membaca pikiran Dita.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN WE BE TOGETHER?
Teen FictionSemesta memang selalu punya cara untuk mempertemukan orang-orang tak terduga. Pun juga dengan mudahnya menumbuhkan cinta tanpa kita tau kepada siapa. Jika bisa memilih, Dita tidak akan menaruh cinta pada Rafael. Atas pertemuan tanpa sengaja itu mala...